Menitipkan Anak Di Madrasah, Tidak Seperti Menitipkan Kain Di Tukang Jahit

Pertemuan dan Parenting Keluarga Besar MI Ma’arif NU 01 Kajongan (Mikasa) terselenggara Sabtu, 29 Juli 2023 di halaman Madrasah.

Sebagai narasumber utama, Ahmad Muhdir selaku Ketua PCNU Purbalingga menyampaikan materi parenting. Hal yang sangat menggelitik hati para wali murid yang disampaikan pada kesempatan tersebut yakni terkait dengan model menitipkan anak di Madrasah.

“Menitipkan anak di Madrasah, tidak seperti menitipkan kain ditukang jait”, Muhdir mengawali parentingnya.

Ketika kita menitipkan kain di tukang jait, kita akan merasa cukup hanya dengan mengantarkan kain, menyiapkan ongkos jait dan modelnya. Setelah itu kita tinggal menunggu kain itu akan dirubah menjadi baju.

Menitipkan anak di Madrasah, tidak cukup wali murid mengantar dan menjemput  anak sekolah, menyiapkan biaya kemudian mengatakan ke pihak Madrasah kalau anak saya titipkan di Madrasah untuk menjadi anak yang sesuai dengan keinginan dan harapan orang tua. Ketika masih ada orang tua yang berpandangan seperti itu, maka jangan salahkan jika ternyata anak tidak sesuai harapan.

Kenapa demikian, karena sesungguhnya peran utama dalam mendidik anak dan tujuan pendidikan akan tercapai terletak pada orang tua, lanjut Muhdir.
Dalam kesempatan parenting ini, Ahmad Muhdir juga menyampaikan lima hal yang harus dimiliki oleh orang tua dalam keluarga. Pertama, orang tua mampu memposisikan diri sebagai modelling, memberikan contoh yang baik bagi putra putrinya. Kedua, orang tua harus mampu memberikan mentoring, menciptakan hubungan baik dengan putra putrinya.

Ketiga, orang tua mampu menjalan fungsi organizing, mengelola waktu sehingga akan selalu ada waktu untuk keluarga. Hal ini bisa dilakukan dengan family time, one on one bonding, family mission statement.

Keempat, yakni teaching yaitu orang tua bisa mengajarkan kebaikan-kebaikan dalam hidup. Dan kelima, praying  yakni orang tua harus mau dan mampu mendoakan putra putrinya, ungkap Muhdir yang juga sebagai wali siswa santri Mikasa.

Hadir pada acara ini, Kepala, Dewan Guru, Karyawan TU, Ketua Paguyuban, Komite, BP3MNU dan wali murid Mikasa dari kelas 1 sampai dengan 6.

Misbakhudin, Kepala MI Ma’arif NU 01 Kajongan dalam sambutannya mengajak para wali murid untuk tertib ketika mengantar dan menjemput siswa santri Mikasa setiap harinya.

“Bapak Ibu, perlu kami sampaikan jumlah Siswa Santri Mikasa ada 528 anak, oleh karena itu pihak Madrasah mengharap wali Siswa Santri untuk tertib dalam mengantar dan menjemput. Sudah disiapkan lahan parkir, sehingga dimohon untuk tidak parkir di jalan depan Mikasa. Hal ini bertujuan untuk keselamatan, ketertiban, keamanan Siswa Santri Mikasa,” ungkap Misbah.

Dalam sambutannya, Misbah juga menyampaikan program Mikasa di Tahun Pelajaran 2023-2024, yakni pertama, Program Tahmilul Qur’an Juz 30, 29 dan 28. Hal ini dikemas dalam program Siswa Santri Terpadu (SST). Kedua, penyelesaian pembangunan gedung baru Mikasa yang masih kurang 3 kelas dari 10 ruang kelas baru yang direncanakan.

Ketiga, Pusaka (Pasukan Keamanan dan Ketertiban). Keempat, Istighosah keluarga Mikasa di setiap Sabtu manis. Disamping pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Di tengah acara, dilakukan juga Santunan Anak Yatim Piatu yang berjumlah 22 anak. Dimana sumber dana utama berasal dari wali Siswa Santri Mikasa.

Ketua Paguyuban Siswa Santri Mikasa, Ahmad Afandi Kusworo, menyampaikan terima kasih kepada Kepala Madrasah dan dewan guru yang telah mendidik, memberikan perhatian dan kasih sayang. Paguyuban juga mengapresiasi seluruh program Madrasah dan siap mensukseskan bersama. 

Ketua Komite Mikasa, Soim juga menambah motivasi dengan mengajak kepada wali siswa santri Mikasa untuk semangat mendukung program Madrasah dan istiqomah dalam berjuang dan mendoakan putra putrinya.

Pertemuan dan Parenting Keluarga Besar Mikasa ini ditayangkan langsung di chanel youtube Mikasa Jaya.

kontributor : artanti laili zulaikha

penerbit : sri lestari

Translate »