Dua Orang Kepala Madrasah Ibtidaiyah di Purbalingga Terpilih Menjadi Duta Literasi

Purbalingga- Siti Nur Laely (Kepala MIM Penaruban) dan Umi Hidayatun ( Kepala MI Ma’arif NU Rabak ) bersama civitas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga dinobatkan sebagai Duta Literasi oleh Penerbit Trik Jitu Purbalingga. Prestasi tersebut dianugerahkan pada Launching Buku Tahun 2022 Bersama Penerbit Trik Jitu Purbalingga, di  Braling Grand Hotel Purbalingga Ahad, 11/12/2022.

Laely dan Umi adalah dua orang Kepala MI dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga yang kali pertama dinobatkan sebagai Duta Literasi. Keduanya menerbitkan karya bukunya yang diluncurkan bersama 284 karya buku dari 206 penulis yang merupakan kerjasama Penerbit Trik Jitu Purbalingga dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga.

Laely terpilih menjadi Duta Literasi lantaran dirinya menulis secara terus menerus dan bisa membuat karya buku sejak tahun 2018 hingga tahun 2022. Sedangkan Umi membuat karya buku sejak tahun 2020 hingga tahun 2022.

“Alhamdulillah sudah menulis 4 buku solo dan 40 buku antologi sejak tahun 2018 hingga tahun 2022 ini”, kata Laely mengakui.

Ditanya bagaimana triknya ia bisa terus menerus menulis, Laely pun dengan terang-terangan membagikan resep menulisnya.

“Setiap hari satu judul puisi, atau 5 pantun, atau 3 pentigraf, atau artikel populer. Temanya selalu berbeda dalam setiap harinya. Bila sudah terkumpul baru bisa dijadikan buku”, bebernya.

Sementara, kalau menulis jurnal hanya sesuai kebutuhan seperti saat ada lomba. Diakuinya, ia aktif mengikuti lomba bernuansa menulis.

“Kemarin ikut lomba penulisan jurnal di Kemenag Pusat tapi belum meraih kejuaraan”, tutur perempuan kelahiran 17 Agustus ini.

Trik yang paling mudah dalam menulis agar konsisten adalah menulis dengan tema yang ringan-ringan saja.

“Menulis tema yang ringan contohnya kisah lucu, unik atau mengharukan yang terjadi di madrasah. Sebagai tenaga pendidik, pasti setiap hari kita menemukan hal-hal unik terkait perkembangan peserta didik kita. Tema alam juga ringan untuk kita tulis, dan yang paling mudah adalah menuliskan apa yang sedang kita rasakan”, ujar ibu berputera dua ini.

Membagi Waktu

Diketahui, Laely memiliki kegiatan yang sangat padat. Selain kesibukan utama di madrasah, ia juga sangat aktif di berbagai organisasi wanita muslimah dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Lantas, bagaiaman cara ia membagi waktunya?

“Agar bisa membagi waktu ya itu tadi menulis yang ringan-ringan saja tapi setiap hari.  Dan  ketika ada kejenuhan dalam pekerjaan di Madrasah saya larinya menulis, seringnya puisi, sebagai curahan hati saya. Kebetulan lagi di organisasi bertemu sahabat-sahabat yang rajin menulis juga”, kata Ketua Dharma Wanita KUA Kecamatan Bojongsari ini.

Diakui, Laely mempunyai 17 komunitas menulis lintas daerah, se-Kabupaten Purbalingga. Se-Jawa Tengah, se-Indonesia dan se-Organisasi.

“Alhamdulillah suami mulai tertarik menulis. Beliau sudah menulis banyak pantun nasihat perkawinan. Insya Allah tahun ini akan diterbitkan juga ke Trik Jitu Purbalingga”, ujar istri dari Muthohir (Kepala KUA Kecamatan Bojongsari) membocorkan.

Sedangkan Umi memiliki trik tersendiri yakni meluangkan satu jam saja untuk membaca dan menulis.

“Apa yang harus ditulis sekarang ya tulis saja jangan menunda waktu, karena waktu yang tepat untuk menulis adalah disaat kita mau memulai”, ungkap Ketua Bidang Pendidikan DWP kankemenag Purbalingga yang telah menhasilkan 3 karya buku sejak tahun 2020 ini.

1000 hari

Menurut Laely, inspirasi ingin menjadi penulis buku muncul sejak ikut pelatihan dari Media Guru tahun 2017.

“Kemudian dilanjut adanya tantangan menulis dari Gurusiana Media Guru yaitu menulis tanpa henti hingga 365 hari.  Alhamdulillah terlampaui hingga melebihi target. Namun keinginan menulis hingga 1000 hari tanpa jeda ,terhenti di angka 789 hari karena deadline Tesis”, tuturnya.

Sementara itu, Umi terbersit inspirasi saat pagi hari setelah salat subuh.

“Inspirasi akan datang seperti kita menulis di dalam buku harian, sehingga asyik dan menyenangkan”, ungkap ibu dua putera dan satu puteri ini.

Amal jariyah

Kepala Kankemenag Kabupaten Purbalingga, H. Muhammad Syafi’ mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Siti Nur Laely dan Umi Hidayatun sebagau Duta Literasi.

“Terima kasih telah menjadi pelopor sekaligus pegiat penulisan karya buku. Selamat menjalankan tugas sebagai Duta Literasi di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga. Semoga bukunya banyak diburu oleh pembaca, menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca”, kata Kakankemenag.

Kakankemenag Syafi’ menyitir ungkapan Ali bin Abi Thalib yang berbunyi Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”.

“Jadi, ungkapan ini memberikan motivasi kepada kita untuk menulis, memberikan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain, inilah salah satu amal jariyah. Meski kita sudah di alam kubur, namun karya kita masih dibaca orang dan kebahagiaanlah yang kita dapat di akhirat”, katanya memotivasi.

Sebagai Duta Literasi, Umi berharap bisa berkarya terus dalam menulis dan mengajak teman-teman untuk senang menulis.

“Saya berharap teman-teman bisa mengikuti event pelatihan maupun lomba menulis, baik cerita, puisi maupun artikel”, ajak umi yang memeang gemar mengikuti pelatihan dan lomba menulis.

Sedangkan Laely berharap ingin kegiatan literasi sudah menjadi bagian di setiap Madrasah.

“Siswa dan Guru bisa aktif menulis dan membuat karya buku untuk menambah kelimuwan dan literasi”, pungkasnya.(sl)

Translate »