Buka Workshop Kurikulum Merdeka Kasubbag TU Sarif Hidayat Sampaikan Beberapa Pesan

Purbalingga – Bertempat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Istiqomah Sambas Purbalingga, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) Kabupaten Purbalingga menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka selama 4 hari (3-6/7/2023).

Kegiatan yang diikuti 566 peserta tersebut menghadirkan 14 orang narasumber dari unsur Pengawas Pendidikan, Kepala Sekolah, dan Guru Penggerak di lingkungan Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga.

Ketua K3MI Kabupaten Purbalingga Akbar Yuli Setianto dalam keterangannya menjelaskan, kegiatan tersebut diperuntukkan bagi para Kepala Madrasah Ibtidaiyah, guru-guru kelas I dan guru-guru kelas IV.

“Ada 166 Kepala Madrasah Ibtidaiyah, 200 orang guru kelas I dan 200 orang guru kelas IV yang mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan para pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah kabupaten Purbalingga dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

“Kegiatan ini direncanakan berlangsung dalam tiga tahap. Pada 2023 ini diikuti oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah, guru kelas I dan guru kelas IV. Tahun depan diperuntukkan bagi guru kelas II dan guru kelas V. Sedangkan guru kelas III dan guru kelas VI pada tahun berikutnya lagi,” jelasnya.

Akbar menambahkan, kegiatan workshop tersebut dilaksanakan secara klasikal menggunakan 14 ruang pembelajaran dengan 14 narasumber yang telah tersertifikasi. Sedangkan materi yang dibahas pada kegiatan workshop tersebut meliputi: Paradigma Baru Kurikulum Merdeka, Perencanaan Pembelajaran, Pembelajaran berdiferensial, dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Rahmatan lil’alamin serta Assesmen.

Pesan dan Motivasi

Kasubbag TU H. Sarif Hidayat dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan motivasi dan beberapa pesan penting kepada para peserta.

“Jangan hanya sibuk ngurusi administrasi, jangan terjebak dalam situasi perubahan ini, jangan guru itu capai dulu sebelum mengajar. Tapi bisa fokus dengan proses pembelajaran dan komunikasi dengan para peserta didik,” pesannya.

Menurutnya para guru madrasah adalah orang-orang yang luar biasa. Namun di tengah peningkatan kesejahteraan guru yang semakin bai kia meminta mereka agar tetap menjaga kesederhanaan.

“Meskipun semua guru sudah bersertifikasi, namun jangan sampai halaman madrasah tidak muat untuk parkir karena semua guru  yang sebelumnya menggunakan motor sudah memakai mobil,” ujarnya.

Selain meminta para guru untuk meluangkan waktunya mengoreksi diri (bermuhasabah), Sarif pun meminta mereka agar tetap bersemangat dan selalu tampil bahagia.

“Bekerjalah dengan sepenuh hati, jangan setengah hati, namun tetap hati-hati. Karena membawa nama madrasah dan Kementerian Agama yang jika ada kesalahan sedikit saja bisa diviralkan. Tetap semangat dan jangan lupa selalu bahagia, apalagi ketika di depan para siswa,” tandasnya.* (sar)

Translate »