IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
Oleh : Nurlasasih S.PdI*)
Pembelajaran Tematik di Sekolah dasar / Madrasah Ibtidaiyah idealnya tidak hanya mengembangkan kemampuan dari segi kognitif namun juga mengimplementasikan nilai karakter pada peserta didik. Hal ini sejalan dengan ungkapan yang di kemukakan oleh Beyer yaitu, “ teacher are moral agents who transmit values overtly or covertly…..”
Guru adalah agen moral yang menularkan nilai nilai secara langsung dan tidak langsung. Jadi, guru diharapkan dapat menulakan nilai nilai moral yang baik kepada siswa disamping menyampaikan informasi secara akademik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Mengimplementasikan pendidika karakter pada kegiatan pembelajaran Tematik menuntut kelihaian guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien dengan tanpa mengurangi kualitas konten akademik mata pelajaran tematik. Pengembangan pembelajaran tematik yang mengimplementasikan nilai nilai karakter pada kegiatan pembelajaran diantaranya; 1)berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, hal ini merupakan penanaman nilai karakter religius, 2)pengembangan nilai karakter asa ingin tahu misalnya, dengan cara memberikan petunjuk cara mengerjakan LKS, 3) membagi peserta didik menjadi kelompok kelompok dalam kegiatan diskusi atau proyek tertentu merupakan cara mengimplementasikan nilai karakter bersahabat/ komunikatif.
Untuk mengevaluasi ketercapaian pengimplementasian pendidikan karakter dengan menggunakan asesmen pembelajaran tematik didasarkan pada indikator indikator setiap karakter yang berbentuk rubrik nilai dan catatan anekdot. Guru akan mengamati karakter para peserta didik apakah mereka sudah menerapkan setiap karakter yang dinilai atau tidak. Asesmen dilakukan secara berkelanjutan pada setiap pembelajaran. Untuk memaksimalkan ketercapaian implementasi nilai karakter yang diharapkan guru wajib bertindak sebagai model keteladanan baik pada saat kegiatan pembelajaran ataupun pada pergaulan baik disekolah maupun diluar sekolah.
Berikut beberapa kegiatan pembelajaran yang mengimplementasikan nilai karakter pada peserta didik.
Komunikatif dan Kreatif :Nilai karakter dalam berkomunikasi diajarkan melelui perbincangan singkat antara guru dan siswa. Karakter untuk menjadi kreatif juga secara tidak langsung diajarkan melalui perbincangan ini. Hal ini dikarenakan guru melemparkan beberapa pertanyaan yang jawabannya mungkin berbeda satu dengan lainnya. Sehingga butuh pemikiran yang cepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Berpikir Logis : Penanaman nilai karakter untuk mampu berpikir secara logis ditanamkan melalui pertanyaan – pertanyaan yang diberikan guru setelah siswa mendengarkan beberapa materi dalam pembelajara tematik. Berikut petikan kalimat yang mengandung karakter berpikir logis : “ Wawancara itu tentang apa ? “
Kerja Keras dan Mandiri : Kedua nilai karakter ini diajarkan melalui tugas yang diberikan guru untuk membuat contoh kalimat yang berisi permohonan bantuan dan permintaan guru untuk mengerjakan tugas tersebut secara perseorangan.
Percaya diri Penanaman nilai karakter untuk percaya diri dapat dilihat melalui guru yang meminta siswa untuk tampil didepan kelas untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Apresiatif : Penanaman nilai karakter untuk bisa menghargai sesama ditunjukan oleh guru ketika siswa memberikan beberapa contoh atau jawaban dari pertanyaan yang diajukan seperti berikut : “ contoh yang sangat bagus. Sekarang kamu tahu tentang itu. “
Nilai – nilai karakter yang direncanakan harus diimplementasikan pada peserta didik dituangkan oleh guru dalam sekenario pembelajaran ( RPP ) yang akan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran dikelas. *)Penulis adalah guru MIM Pengadegan, Purbalinggga
editor & publisher : sri lestari
