Edisi 80, oleh Tim Kreatif Kankemenag Kabupaten Purbalingga
Tahun 2025 segera melabuhkan tirainya. Bagi kami di Tim Kreatif Kankemenag Purbalingga, tahun ini bukan sekadar deretan angka di kalender, melainkan sebuah perjalanan transformasi yang menguras energi sekaligus mendewasakan. Menangani spektrum tugas yang luas, mulai dari Kehumasan, Media Publikasi, PPID, hingga berperan sebagai Event Organizer (EO) dan protokol instansi. Hal ini telah mempengagaruhi cara kami memandang arti sebuah pengabdian dalam komunikasi publik.
Menembus Batas Ekspektasi di Tengah Keterbatasan
Sejak awal tahun, tantangan terbesar bukanlah sekadar pada tumpukan pekerjaan, melainkan pada ekspektasi pimpinan yang kuat. Di era keterbukaan informasi, pimpinan mengharapkan setiap program institusi tidak hanya terlaksana secara administratif, tetapi juga teramplifikasi secara luas agar sampai ke telinga, mata dan hati masyarakat. Kami dituntut untuk mampu menyajikan informasi yang cepat, akurat, namun tetap memiliki sentuhan estetika yang menarik.
Tantangan ini kian nyata saat kami dihadapkan pada keterbatasan latar belakang kami sebagai Tim yang berlatar belakang akademis dan nir pengalaman,serta keterbatasan peralatan dan perlengkapan. Tak jarang kami harus berfikir mendalam ketika perangkat yang ada belum sepenuhnya mumpuni untuk mengejar standar kualitas visual masa kini. Namun, di sinilah letak seninya. Keterbatasan alat justru melahirkan kreativitas yang “liar”. Kami belajar bahwa konten yang hebat tidak selalu lahir dari kamera tercanggih, melainkan dari sudut pandang (angle) yang tepat dan narasi yang kuat.
Paradoks Peran, Antara Kewajiban dan Loyalitas
Namun, tantangan fisik yang paling menguji adalah bagaimana kami harus berbagi peran antara tugas dan fungsi (Tusi) sebagai pegawai dengan tugas sebagai tim kreatif. Tidak jarang, di siang hari, menjadi “penjaga gawang” informasi, serta menjadi petugas protokoler, Namun, saat jarum jam menunjukkan waktu pulang, peran kami justru bergeser.kami adalah aparatur yang harus menyelesaikan administrasi dan layanan.
Inilah sisi yang jarang terlihat: kami harus merelakan diri untuk tetap berada di depan layar di tengah malam. Saat lingkungan sekitar sudah terlelap, jari-jari kami masih menari di atas keyboard demi merespon layanan-layanan tusi dari para guru, operator madrasah dan KUA, mengyelesaikan permohonan lintas sectoral termasuk menyelesaikan permintaaan layanan dari masyarakat, atau menyusun konsep kegiatan sampai pada randown agar event berikutnya berjalan dengan baik . Ada pergulatan batin antara rasa lelah dan tanggung jawab institusi, namun kepuasan saat melihat pesan sampai ke masyarakat menjadi penawar letih yang paling mujarab.
Menjadi Jembatan Informasi dan Solusi
Keberhasilan tahun ini tercermin dari bagaimana publik mengakses layanan kami. Melalui pengelolaan PPID yang lebih dinamis, kami berupaya meruntuhkan sekat birokrasi yang kaku. Informasi layanan kini tersaji dalam infografis yang renyah dan panduan video yang memudahkan masyarakat. Hasilnya, aksesibilitas informasi meningkat, dan keluhan masyarakat terkait ketidaktahuan prosedur dapat ditekan secara signifikan.
Lebih dari itu, peran kami sebagai “EO Internal” telah memberikan warna baru pada setiap seremonial instansi. Pelaksanaan kegiatan tidak lagi sekadar menggugurkan kewajiban. Setiap acara dirancang dengan alur protokoler yang apik, yang kemudian dikonversi menjadi pemberitaan instan. Seringkali, sebelum panggung acara dibongkar, berita dan video dokumentasi sudah tayang di berbagai kanal digital, menjaga momentum pesan tetap hangat.
Inspirasi Lintas Instansi
Salah satu capaian yang paling menghangatkan hati adalah saat program-program kreatif Kankemenag Purbalingga mulai dilirik penasaran untuk dipertanyakan oleh instansi lain. Publikasi yang kami lakukan bukan sekadar pamer kinerja, melainkan penyebaran benih inspirasi. Ketika instansi lain datang untuk bertukar pikiran atau sekadar mereplikasi pola publikasi kami, ada rasa bangga yang tidak ternilai bahwa kerja keras tim di balik layar, termasuk lembur-lembur hingga dini hari, memiliki dampak resonansi yang luas,
“Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat peluang di tengah kesempitan, dan loyalitas adalah kerelaan untuk memberikan lebih dari sekadar apa yang tertulis dalam uraian tugas.”
Catatan Menatap 2026
Refleksi ini membawa kami pada satu kesimpulan bahwa menjadi Tim Kreatif di instansi pemerintah adalah tentang seni mengelola keseimbangan. Seimbang antara kecepatan dan ketepatan, seimbang antara keterbatasan alat dan tuntutan hasil, serta seimbang antara kehidupan pribadi dengan pengabdian pada institusi. Termasuk juga mengelelola dinamika Tim agar selalu dapat menghidangkan informasi-informasi yang memang betul-betul dibutuhkan masyarakat dengan dikemas dalam penyajian yang menggugah selera publik untuk membacanya.
Tahun 2025 telah menempa kami menjadi tim yang lebih tangguh. Segala kekurangan SDM, dan peralatan menjadi pengingat untuk terus berinovasi, dan setiap ekspektasi yang terpenuhi menjadi standar baru untuk melampaui batas di tahun mendatang. Kami siap menyongsong 2026 dengan semangat yang lebih segar untuk mendapatkan Trush masyarakat , demi Kankemenag Purbalingga yang informatif, melayani, dan tetap menginspirasi.