Literasi Sehati, Edisi 82, Oleh : Tim Kreatif
Delapan tahun sudah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga merintis pembangunan Zona Integritas menju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sebuah perjalanan yang penuh tantangan serta effort yang kuat, namun hal itu tidak menjadikan kehilangan arah. Memasuki tahun 2025, komitmen dan keseriusan dalam mewujudkan reformasi birokrasi semakin mengokoh. Sebab, predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) bukan sekadar penghargaan atau label administratif, melainkan kesadaran membangun nilai janji pelayanan yang profesional, transparan, dan akuntabel bagi seluruh masyarakat. Komitmen besar ini tidak lepas dari keteladanan role model, mulai dari Kepala Kantor hingga para pejabat structural yang terus menjaga integritas dan kesemangatan dalam mewujudkannya, mendorong budaya kerja positif, dan memastikan perubahan berjalan secara konsisten di seluruh lini. Melalui artikel reflektif ini, kami mencoba menegaskan kembali progres nyata yang telah ditorehkan, khususnya pada dua pilar utama yang menjadi pondasi percepatan perubahan: Manajemen Perubahan serta Penataan Tata Laksana sebuah upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa setiap peningkatan kualitas layanan benar-benar dirasakan oleh publik.

Area Manajemen Perubahan: Mengubah Pola Pikir, Membangun Budaya Kerja
Transformasi yang dilakukan Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga tidak hanya berfokus pada perubahan sistem, namun juga menyentuh akar utamanya: pola pikir dan budaya kerja aparatur. Internalisasi Core Vellue nilai BerAKHLAK dan 5 Nilai Dasar ASN Kementerian Agama menjadi fondasi yang terus ditanamkan agar setiap ASN mampu bekerja dengan integritas, profesionalitas, dan orientasi kepentingan publik. Keteladanan dari para pimpinan mulai dari Kepala Kantor, pejabat structural hingga pelaksana menjadi motor perubahan yang menggerakkan seluruh satuan kerja secara secara komferhensif sesuai kewenangan masing-masing. Program kerja Pembangunan Zona Integritas disusun secara kolaboratif berdasarkan isu strategis baik yang bersifat global, nasional maupun local agar outpute dan outcomenya lebih terukur ,
Semangat perubahan ini juga dipacu oleh peran aktif Agen Perubahan yang terus menghadirkan inovasi berdampak bagi layanan publik. Sejumlah program unggulan lahir dari gerakan perubahan ini, seperti Pola Budaya Pelayanan Sehati (Santun, Efektif dan Efisien, Humanis, Amanah, Tertib, Ikhlas) yang menegaskan orientasi pelayanan prima; Urab Mendoan yang memberdayakan ustadz dan masyarakat dalam ekonomi produktif; Galaksi (Gerakan Tolak Gratifikasi) sebagai benteng integritas; Eco Office Zona Ramah Lingkungan dengan tagline Nandur Becik, Ati Resik yang menumbuhkan ekoteologi dalam pekerjaan sehari-hari; serta CEKATAN (Cepat Kepada Kelompok Rentan) sebagai wujud layanan dengan sentuhan humanis, inklusif yang berpihak pada kelompok rentan.
Area Penataan Tata Laksana: Mempercepat, Mempermudah, Mentransparankan
Transformasi tata laksana menjadi langkah strategis yang memastikan pelayanan publik di Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga semakin ringkas, efisien, dan mudah akses. Digitalisasi layanan didorong secara masif sebagai bentuk penerapan e-government yang mampu memangkas birokrasi berlebih. Integrasi layanan melalui aplikasi PUSAKA serta optimalisasi PTSP Online menjadi bukti nyata bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk memperpendek jalur pelayanan, memotong waktu tunggu, dan menghadirkan kepastian bagi masyarakat tanpa harus datang berulang kali ke kantor.
Selain itu, penataan tata laksana juga diwujudkan melalui evaluasi dan pemutakhiran Standar Operasional Prosedur (SOP) di seluruh unit layanan. SOP dirancang ulang agar lebih relevan dengan kebutuhan warga Purbalingga, sekaligus memastikan setiap layanan memiliki standar waktu penyelesaian dan informasi biaya yang jelas. Transparansi ini penting untuk menutup celah penyimpangan, memperkuat akuntabilitas, dan membangun kepercayaan publik bahwa layanan dilaksanakan secara adil dan terukur.
Upaya membuka akses informasi publik juga menjadi prioritas. Website resmi dan berbagai kanal media sosial dimanfaatkan sebagai ruang publikasi yang memudahkan masyarakat memperoleh informasi terkini mengenai layanan, program, dan regulasi yang berlaku. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menjadi penerima layanan, tetapi juga dapat terlibat mengawasi dan memberikan umpan balik secara langsung.
Penataan tata laksana telah mempercepat banyak proses, mempermudah akses layanan, dan mentransparankan setiap langkah birokrasi. Semua ini menjadi pijakan penting dalam membangun ekosistem pelayanan publik yang modern, bersih, dan berwawasan keberlanjutan di lingkungan Kemenag Purbalingga.
Capaian dan Dampak Nyata
Perubahan yang dilakukan Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga dalam dua pilar pembangunan zona integritas yakni, Manajemen Perubahan dan Penataan Tata Laksana telah menunjukkan hasil nyata dalam peningkatan kualitas layanan publik. Internalisasi nilai BerAKHLAK dan 5 Nilai Budaya Kerja Kemenag berhasil mendorong transformasi pola pikir ASN dari sekadar bekerja administratif menjadi pelayan publik yang sigap, santun, dan solutif. Sementara itu, optimalisasi PTSP Online, aplikasi layanan berbasis IT, serta pemutakhiran SOP layanan telah memangkas hambatan birokrasi sehingga alur pelayanan menjadi lebih cepat, terukur, dan transparan. Masyarakat kini tidak hanya menikmati kemudahan dalam mengurus layanan keagamaan, tetapi juga merasakan kenyamanan melalui pendekatan yang lebih humanis—seperti keberpihakan terhadap kelompok rentan melalui layanan CEKATAN. Kepercayaan publik meningkat seiring respons positif terhadap inovasi-inovasi seperti SEHATI, GALAKSI, dan Eco Office yang memperlihatkan bahwa setiap perubahan benar-benar dirancang untuk menghadirkan manfaat yang dirasakan langsung oleh umat. Dengan demikian, reformasi birokrasi di Kemenag Purbalingga bukan hanya dipahami sebagai perubahan sistem, tetapi juga perubahan budaya kerja yang berdampak nyata dalam kehidupan masyarakat.
Memandang Tahun 2026
Memasuki tahun 2026, kami menggantungkan harapan yang lebih besar terhadap keberlanjutan pembangunan Zona Integritas di Kemenag Purbalingga. Semoga upaya memperkuat Manajemen Perubahan semakin menumbuhkan budaya kerja yang profesional, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan umat. Kami berdoa agar setiap ASN tetap menjaga integritas dan semangat melayani, serta menjadi teladan perubahan yang menginspirasi lingkungan kerja. Pada saat yang sama, kami berharap penataan tata laksana terus berkembang melalui inovasi digital, penyederhanaan prosedur layanan, dan perluasan keterbukaan informasi publik, sehingga pelayanan tidak hanya lebih cepat dan mudah, tetapi juga semakin akuntabel dan dipercaya masyarakat. Dengan ridha Allah SWT, semoga langkah-langkah kecil yang terus diperbaiki ini menjadi jalan bagi terwujudnya birokrasi yang bersih, efektif, dan memberikan kemaslahatan nyata bagi seluruh masyarakat Purbalingga.