Edisi 13 oleh: Mabrur (Pengawas Sekolah PAI TK/SD/SLB Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga)
Komitmen menuju tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan melayani bukanlah sekadar jargon. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, melalui peran para Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI), terus meneguhkan langkah menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan penerapan Eco Office yang ramah lingkungan serta berorientasi pada efisiensi. Semangat ini menjadi fondasi penting dalam mendukung pendampingan dan pembinaan program pengembangan PAI bagi para guru PAI di sekolah.
WBK: Bersih dan Berintegritas
Konsep WBK hadir sebagai komitmen untuk meniadakan praktik-praktik penyalahgunaan kewenangan, gratifikasi, maupun pungutan liar dalam layanan publik. Bagi Pengawas PAI, semangat WBK berarti menghadirkan layanan pembinaan yang transparan, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan. Guru PAI sebagai mitra binaan berhak mendapatkan layanan tanpa ada beban tambahan di luar ketentuan, sehingga mereka bisa fokus mengembangkan kompetensi serta kualitas pembelajaran.
Keberadaan WBK bukan hanya melindungi masyarakat dari potensi praktik koruptif, tetapi juga membangun kepercayaan guru PAI terhadap Kemenag. Dengan begitu, iklim pendidikan Islam di sekolah dapat tumbuh sehat, penuh integritas, dan memberi teladan kepada peserta didik.
Eco Office: Hijau, Efisien, dan Ramah Lingkungan
Selain komitmen antikorupsi, Pengawas PAI Purbalingga juga mendukung penerapan Eco Office. Konsep ini menekankan tata kelola kantor yang efisien, hemat energi, minim penggunaan kertas, serta peduli lingkungan. Praktik sederhana seperti digitalisasi laporan, penggunaan media komunikasi daring untuk koordinasi, hingga penghematan listrik dan air, menjadi bagian nyata dari budaya kerja sehari-hari.
Bagi layanan pembinaan, Eco Office memberi dampak positif. Guru PAI bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam bimbingan, pendampingan, maupun pelaporan kegiatan. Hal ini bukan hanya memangkas biaya dan waktu, tetapi juga membuat komunikasi antara pengawas dan guru semakin cepat serta efektif.

Pendampingan Guru PAI: Membangun Pendidikan yang Bermartabat
Peran pengawas tidak berhenti pada pengawasan administratif semata. Lebih dari itu, pengawas hadir sebagai mitra guru PAI untuk membangun pendidikan agama Islam yang unggul. Melalui bimbingan dan pendampingan program-program pengembangan PAI, pengawas membantu guru meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, maupun spiritualitasnya.
Di lapangan, pembinaan dilakukan dengan pendekatan dialogis dan partisipatif. Guru PAI didorong untuk mengembangkan kreativitas pembelajaran, mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari, serta membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia. Dengan dukungan WBK dan Eco Office, semua layanan ini bisa berjalan transparan, efisien, dan berorientasi pada kualitas.
Pilar Transformasi Layanan
Kombinasi WBK dan Eco Office bukan hanya simbol, melainkan pilar transformasi layanan. WBK memastikan proses layanan bebas dari praktik yang merugikan, sementara Eco Office menjadikan layanan lebih ramah, efisien, dan modern. Sinergi keduanya menjadikan Pengawas PAI di Purbalingga sebagai motor perubahan dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam.
Guru PAI yang mendapatkan pendampingan dari pengawas dengan prinsip integritas dan kepedulian lingkungan akan lebih percaya diri dalam melaksanakan tugasnya. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik generasi bangsa untuk memiliki akhlak mulia, semangat kebangsaan, serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Komitmen WBK dan Eco Office di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pelayanan publik yang unggul. Bagi Pengawas PAI, kedua pilar ini adalah jalan untuk memberikan pendampingan yang bersih, efisien, dan penuh makna. Dengan dukungan yang konsisten, guru PAI dapat berkembang menjadi pendidik yang profesional sekaligus teladan dalam membentuk karakter generasi emas Indonesia.