Purbalingga (Humas) – Pemerintah Kabupaten bekerja sama dengan Kemenag Purbalingga menggelar Rapat Koordinasi dan Pembinaan Pondok Pesantren, Rabu (15/10/2025) di Aula PLHUT Kemenag. Kegiatan diikuti 94 pengasuh pesantren dan menghadirkan sejumlah narasumber dari unsur pemerintah dan tokoh agama.
Brianda Asto Diaz, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Dinas Sosial, menyampaikan pentingnya sinergi untuk mewujudkan pesantren yang aman, nyaman, dan ramah anak.
“Perempuan perlu berdaya, anak-anak harus terlindungi. Pesantren memiliki peran besar dalam membentuk generasi emas 2045,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan lebih dari 42 ribu pesantren di Indonesia, perlu keterbukaan dan kolaborasi agar kasus kekerasan dapat dicegah sejak dini. Disiplin di pesantren, lanjutnya, harus berorientasi pada pembentukan karakter, kesadaran, dan tanggung jawab, bukan menimbulkan trauma.
“Perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: Sukses, Vaksinasi Pesantren di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Tunjungmuli
Ketua MUI Kabupaten Purbalingga, KH. Roghib Abdurrahman, menambahkan bahwa pendidikan di pesantren harus meneladani akhlak Rasulullah SAW.
“Kiai dan nyai adalah pewaris teladan Nabi dalam mendidik dengan kasih sayang, keadilan, dan kesederhanaan,” ujarnya.
Rakor ini menjadi langkah awal memperkuat sinergi antara pemerintah, Kemenag, dan pesantren dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkarakter, aman, dan ramah bagi santri.
Kontributor : Lestari
Editor/ Publisher : Ahyan
Foto : Ahyan