PURBALINGGA – Pembatalan keberangkatan jamaah haji tahun 1442 hijriah atau 2021, ternyata tak berbanding lurus dengan penarikan dana pelunasan ibadah haji yang sudah disetorkan. Hingga saat ini, belum ada calon jamaah haji di Kabupaten Purbalingga, yang menarik dana pelunasan ibadah haji tersebut.
Hal itu, diungkapkan oleh Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga Khamimah, Senin 14 Juni 2021. “Kalau tahun ini belum ada, tapi tahun lalu sudah ada 14 calon jamaah haji yang menarik dana pelunasan,” ungkapnya.
Menurutnya, Kemenag Purbalingga tidak menghalang-halangi calon jamaah haji yang akan mengambil dana pelunasan ibadah haji yang sudah disetorkan. “Jika mereka ingin tetap terdaftar atau mendapatkan nomor kursi, maka yang boleh ditarik adalah dana pelunasannya saja. Sedangkan biaya sebesar 25 juta tidak boleh ditarik,” imbuhnya.
Bahkan, menurutnya pembatalan keberangkatan jamaah haji itu, juga tak berimbas terhadap minat masyarakat untuk naik haji. Dia menyebutkan, antusiasme masyarakat untuk mendaftar calon haji ke Kantor Kemenag Purbalingga tetap tinggi dan masih terus mengalir setiap harinya. Tingginya antusias tersebut dapat dilihat dari jumlah pendaftar rata-rata 6 hingga 7 orang per harinya.
“Setiap hari pelayanan terpadu satu pintu untuk haji tetap buka pada jam kerja. Alhamdulillah, orang tidak terlalu terprovokasi adanya informasi-informasi yang tidak benar terkait pembatalan keberangkatan haji,” jelasnya.
Meski dia mengaku, jumlah pendaftaran haji baru di Purbalingga memang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi. “Dalam keadaan normal biasanya pendaftar haji baru setiap bulan bisa mencapai 100 pendaftar. Namun, pada tahun 2020 lalu pendaftar turun 30 hingga 40 persen,” imbuhnya.
Khamimah melanjutkan, antrean haji untuk Purbalingga saat ini mencapai 29 tahun. Sedangkan 602 calon jamaah haji di Purbalingga yang seharusnya berangkat pada tahun 2020 lalu, telah menunggu 10 tahun. “Diperkirakan bagi pendaftar haji tahun ini bisa berangkat tahun 2050,” tegasnya.
srilestari
