Belajar bahasa Indonesia Melalui Metode Time Token Untuk Siswa Kelas III

BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE

TIME TOKEN UNTUK SISWA KELAS III

Oleh

Siti Marfungah,S.Ag

Sejak manusia diciptakan, pendidikan menempati urutan pertama sebagai alat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia.Meskipun belum ada istilah pendidikan formal maupun informal, substansi pendidikan sudah dibutuhkan manusia. Ketika Nabi Adam diciptakan sebagai manusia pertama yang diberi amanah oleh Allah sebagai pemimpin atau khalifah di muka bumi ini (Hamdani,2011:11) Pendidikan memegang peranan yang penting bagi generasi bangsa,apalagi dalam hal ketrampilan berbicara dalam pelajaran bahasa Indonesia.Untuk meningkatkan ketrampilan berbicara dapat kita lakukan pembelajaran dengan model pembelajaran “Time Token”. Metode Time Token adalah merupakan model pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi dalam menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Model pembelajaran ini lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam mengutarakan pendapatnya mengenai suatu masalah yang muncul. Metode “Time Token” sangat diutamakan terutama dalam bentuk diskusi yang pendapatnya harus memiliki dasar yang kuat untuk sebuah argumen, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat,. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Salah satu usaha untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah melalui program pendidikan di sekolah.Pembinaan keterampilan berbahasa Indonesia di sekolah dilaksanakan melalui mata pelajaran bahasa Indonesia.Peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia berkaitan dalam berbagai keperluan sesuai dengan situasi dan kondisi baik secara lisan maupun tulisan. Untuk itu, upaya-upaya pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia harus terus ditingkatkan sehingga hasil yang akan dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan berbahasa Indonesia bagi siswa merupakan dasar untuk mengembangkan dirinya dalam menghadapi berbagai masalah sekarang maupun pada masa yang akan datang. Siswa yang terampil berbahasa Indonesia akan mudah melahirkan pikiran, gagasan, dan perasaan, baik secara lisan maupun tulis kepada orang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD maupun MI memiliki peran penting pada penggunaan bahasa untuk berkomunikasi secara efektif, meliputi empat keterampilan berbahasa yaitu:ketrampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.. Salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki peranan penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan berbicara. Karena itu keterampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu hal yang sangat penting. Namun ada beberapa hal yang menyebabkan keterampilan berbicara siswa masih kurang,hal ini tidak lepas dari hal-hal berikut: motivasi belajar siswa di kelas rendah, ketika siswa di tannya oleh guru untuk memberikan tanggapan mengenai pembelajaran yang berlangsung, siwa yang memiliki mental kurang akan gugup, kaku dan tidak lancar saat berbicara. Adanya permasalahan tersebut, diperlukan suatu inovasi baru dalam pembelajaran di kelas.Guru Bahasa Indonesia harus mampu menciptakan suasana belajar yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa yang sedang berada dalam tataran masa anak-anak (7-12 tahun) ini. Guru dapat mengupayakannya dengan menggunakan teknik pembelajaran yang menarik dan beragam. Penggunaan model yang menarik dan beragam, sangat penting bagi siswa untuk membantu dalam menuangkan perasaan dan pemikiran. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai alternatif dalam meningkatkan keterampilan berbicara pada peserta didik,yaitu dengan menggunakan metode “Time Token” Secara etimologi, Time berasal dari kata bahasa inggris yaitu Time yang artinya waktu, dan Token yang artinya untuk berbicara. Ada juga yang mengatakan metode pembelajaran ini namanya “Time Token Areands” merupakan tokoh yang memperkenalkan metode ini.Sering ditemukan pada suatu kelas, ada siswa yang hanya diam atau juga yang sangat aktif.Dua hal berbeda selalu ada disetiap kelas.Time Token adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif.Siswa di bentuk kedalam kelompok belajar, yang dalam pembelajaran ini mengajarkan keterampilan sosial untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau menghindarkan siswa diam sama sekali dalam berdiskusi. (Aris Soimin, 2016:216). Guru memberikan sejumlah kupon berbicara dengan waktu ±30 detik per kupon pada setiap siswa. Sebelum berbicara siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu pada guru.Setiap tampil berbicara satu kupon, siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya, siswa yang telah habis kuponnya tak boleh berbicara lagi.Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. (Imam Kurniasi, 2016:107)Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Time Token adalah pembelajaran kooperatif yang menuntut partisipasi siswa dalam kelompok untuk berbicara (mengungkapkan ide/pendapatnya) dengan diberi kupon berbicara sehingga semua siswa harus berbicara, maka dari itu siswa tidak ada yang mendominasi dalam pelaksanaan pembelajaran.Langkah-langkah model pembelajaran time token: a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, b) Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi, c) Guru memberikantugas kepada siswa, d) Guru memberikansejumlah kupon berbicara dengan waktu ±30 detik perkupon pada setiap siswa, e) Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberikan komentar,setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh berbicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus berbicara sampai kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua

anak menyampaikan pendapatnyadi depan kelas, f) Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yangdigunakan, g) Setelah selesai semua, guru membuat kesimpulan bersama-sama siswa dan setelah itu menutup pelajaran. Keterampilan berbicara merupakan alat komunikasi yang digunakan masyarakat dalam menyampaikan apa yang diinginkan dan apa yang diungkapkan, berbicara merupakan alat untuk menyampaikan pikiran atau gagasan, dan perasaan.Berbicara dalam ruang lingkup bahasa Indonesia SD/MI adalah mengungkapkan perasaan, gagasan, menyampaikan pesan, dialog, bercerita tentang pengalaman, peristiwa, berekspresi tentang sastra, mendongeng, puisi, syair lagu, berpantun, dan drama anak.Dengan demikian,untuk menuju trampil atau cakap dalam berbicara perlu adanya proses latihan, kebiasaan, dan keseringan.Dengan menggunakan metode pembelajaran “Time Token” maka akan sangat memungkinkan anak dapat mencapai ketrampilan dan kecakapan dalam berbicara baik di dalam kelas maupun diluar kelas.penulis Siti Marfungah, S. Ag. MIMA NU 1 Tamansari.

editor & publisher : sri lestari

Translate ยป
Open chat
Hubungi Kami
Kemenag Purbalingga
Hallo ๐Ÿ‘‹
Apakah ada yang bisa saya bantu?
Skip to content