Purbalingga – Sejumlah 65 siswa kelas VI MI Negeri 3 Purbalingga mengikuti Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK) di kompleks madrasah setempat yang berlangsung mulai Kamis (1/4/2021) sampai dengan Sabtu (10/4/2021)mendatang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kepala MI Negeri 3 Purbalingga Akbar Yuli Setianto di ruang kerjanya, Senin (5/4/2021) menjelaskan, kegiatan ini di laksanakan serentak di kabupaten Purbalingga baik secara online maupun offline.
“Pada masa pandemi madrasah dapat menyelenggarakan UM secara daring ataupun tatap muka, sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Madrasah kami menyelenggarakan Ujian Berbasis Komputer sampai hari Sabtu mendatang dan Ujian Kertas Pensil (UKP) 3 hari berikutnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00-09.30 WIB, sesi kedua pukul 09.30-11.00 WIB dan sesi ketiga pukul 11.00-12.30 WIB. Setiap kelas dijadikan satu kelompok. Peserta CBT pada Kelas 6A berjumlah 22 siswa, pada kelas 6B berjumlah 22 siswa dan pada kelas 6C berjumlah 21 siswa.
“Pelaksanaan UMBK dijadwalkan secara bergantian per kelasnya supaya adil, sehingga setiap kelompok bisa merasakan pelaksanaan di sesi pertama, kedua maupun ketiga. Kami memberi peraturan kepada semua siswa kelas 6A, 6B, dan 6C agar hadir tepat waktu dengan mempedomani jadwal ujian yang telah dibuat oleh pihak madrasah,” ungkapnya.
Menurutnya kriteria kelulusan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional.
“Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan minimal mempertimbangkan beberapa hal diantaranya menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik dan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan,”jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, bertugas sebagai proktor (Program Operator Server) sekaligus teknisi Teguh Suranto dan Aziz Wahyu Rahmanto serta panitia ujian Anita, Bekti Nurfitri dan Pujiyono.
Dalam keterangannya Anita menjelaskan, kegiatan tersebut berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti.
“Alhamdulillah seluruh siswa kelas 6 selama ini bisa hadir tepat waktu untuk mengikuti UMBK tersebut. Untuk jaringan listrik dan server juga semuanya aman,” jelasnya.
Ia berharap meskipun dalam kondisi pembelajaran yang daring, tetapi ujian dengan nomor soal yang acak dari kabupaten dan hanya operator dari satuan pendidikan yang bisa upload hasil UMBK siswa tetap bagus dan diperoleh dengan jujur.
“Selama ujian berlangsung peserta dilarang menanyakan soal kepada siapapun, bekerja sama dengan peserta lain, memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal, memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain serta menggantikan atau digantikan oleh orang lain,” harapnya.(emi/sar)