Senangnya Menghafal Surat Pendek melalui Model “Make A Match”

Senangnya Menghafal Surat Pendek melalui Model “Make A Match”
Oleh: Nurul Khotimah, S.Pd.I*)

MENGHAFAL adalah hal yang sangat membosankan bagi anak. Apalagi menghafal surat yang agak panjang. Agar anak mau dan mudah menghafal, guru perlu membuat variasi dalam pembelajaran. Kalau sudah senang, anak akan dengan mudah menerima dan memahami materi pembelajaran.
     Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar. Banyak cara yang bisa dilakukan agar pembelajaran bisa menyenangkan dan meningkatkan antusias anak mengikuti pembelajaran. Salah satu cara yang dilakukan guru yakni melalui model pembelajaran Make a Match.
Pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits materi surat-surat pendek yang banyak membutuhkan hafalan. Untuk  mendengar saja anak sudah sungkan, apalagi untuk menghafal. Di sinilah peran guru dibutuhkan untuk membangkitkan antusias anak dalam menghafal. Hal ini sesuai pengalaman saya mengajar Al Qur’an Hadis Kelas 6 MI Ma’arif NU Sindang Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga materi Surat Al Bayyinah. Banyak anak yang tidak antusias dan kesulitan menghafal karena bunyi per ayat yang panjang. Sehingga pada akhir pembelajaran hasil belajarnya kurang memuaskan.
Melalui model pembelajaran Make A Match anak akan semangat mengikuti pembelajaran dan memudahkan anak dalam menghafal ayat demi ayat.   Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum habis waktu yang ditentukan. Penerapan model ini dimulai dari teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum habis waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Salah satu keunggulan metode ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep dalam suasana yang menyenangkan.
Langkah-langkah penerapan model make a match, pertama guru menyiapkan dua macam kartu yaitu kartu soal berisi bunyi ayat dan kartu jawaban berisi nomor ayat untuk dibagikan anak. Kedua, setiap anak memperoleh satu kartu bisa kartu soal bisa kartu jawaban. Ketiga, anak mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Keempat, setiap anak yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. Kelima, jika anak tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. Setelah semua selesai guru mengajak anak untuk menghafal bersama-sama. Selesai satu kali permainan bisa diulang lagi dengan anak memperoleh kartu yang berbeda dari permainan pertama. Begitu seterusnya secara bergantian.
Ternyata dengan cara ini anak lebih semangat dan antusias mengikuti pembelajaran. Anak juga lebih mudah menghafal ayat per ayat dalam surat Al Bayyinah.  
Dengan pembelajaran ini, suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move), kerjasama antara sesama murid terwujud secara dinamis, munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh murid, murid mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep dalam suasana menyenangkan. Secara tidak langsung akan menerapkan pendidikan karakter pada anak. Dan pada akhirnya hasil belajar lebih memuaskan dari sebelumnya. *Penulis adalah guru MI Ma’arif NU Sindang, Kecamatan Mrebet, Purbalingga.

 

editor & publisher : sri lestari

Translate »