Edisi 46, oleh Afif Yulianto, S.Pd.I. (Guru MI YINUBA Beji Kecamatan Bojongsari, Purbalingga)
Pagi itu cuaca di sekitar halaman Madrasah tampak mendung , namun tidak mengurangi semangat dari Bapak dan Ibu guru untuk menyambut siswa-siswi hadir ke madrasah dengan menggunakan penerapan 3S. Ini merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan di MI YINUBA Beji. Kegiatan ini dirasa begitu penting untuk terus dilaksanakan guna menciptakan hubungan yang baik antara guru, siswa, dan seluruh warga madrasah. Hubungan yang baik ini tentu akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses pembelajaran di madrasah. Lingkungan belajar yang baik dan kondusif akan membuat para siswa akan nyaman dan mudah berkonsentrasi sehingga akan dapat menyelesaikan proses pembelajaran dengan maksimal.
Kegiatan ini secara rutin diterapkan setiap paginya para guru petugas piket yang telah ditentukan agar menerapkan pembiasaan 3S ini di Madrasah. Penerapan metode 3S (Senyum, Salam, Sapa) ini diharapkan tidak hanya dilakukan di pagi hari saja saat menyambut siswa di gerbang madrasah, namun juga harus diterapkan dalam interaksi sehari-hari baik dalam lingkungan madrasah maupun juga di luar lingkungan madrasah. Senyum dapat diterapkan dengan menunjukkan keramahan pada semua warga madrasah. Salam yaitu mengucapkan salam kepada yang dijumpai. Sapa diterapkan dengan memulai percakapan dengan sapaan yang sopan dan ramah. Sopan dapat diterapkan dengan bertutur kata dan berperilaku yang santun, sedangkan santun dapat diterapkan dengan sikap yang lembut, ramah, dan tidak kasar, ungkapnya.
Pembiasaan menyambut siswa yang dilakukan pada pagi hari sebelum masuk kelas dapat menanamkan perilaku disiplin bagi siswa. Siswa akan menjadi termotivasi untuk datang ke madrasah tepat waktu. Selain itu, saat siswa disambut dengan ramah saat datang ke madrasah, maka secara tidak langsung guru telah memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswinya. Mari terapkan pembiasaan 3S di madrasah, agar para siswa merasa nyaman dan tenang saat berada di madrasah.
Dalam Proses pembelajaran,salam,senyum dan sapa dapat menjadi kunci untuk menciptakan hubungan yang baik antara guru dan peserta didik. Dengan menerapkan ketiga elemen ini, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan Pendidikan yang diinginkan.
Salam, senyum, dan sapa Adalah tiga elemen penting yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang positif dan ramah bagi peserta didik. Dengan menerapkan ketiga elemen tersebut, guru dapat meningkatkan motivasi, konsentrasi, dan kepercayaan diri peserta didik. Sehingga dapat meningkatkan Keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Salam, senyum, dan sapa adalah cara yang efektif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang positif dan ramah.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh guru yang dapat diimplementasikan dalam proses kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :
1. Salam: Berikan salam yang hangat dan ramah kepada peserta didik, dengan mengucapkan kata “Assalamualaikum” atau “Selamat pagi/siang/sore”, dapat menjadikan suasana di pagi hari menjadi lebih bermakna.
2. Senyum: Berikan senyum yang tulus dan ramah kepada peserta didik, karena senyum dapat menciptakan suasana yang positif dan membuat peserta didik merasa nyaman.
3. Sapa: Berikan sapa yang ramah dan personal kepada peserta didik, seperti “Halo, apa kabar?” atau “Selamat datang di kelas”.
Dengan melakukan salam, senyum, dan sapa, Anda dapat menciptakan suasana pembelajaran yang positif, ramah, dan membuat peserta didik merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Pengaruh salam, senyum, sapa dalam keberhasilan seorang guru dalam kegiatan belajar dan mengajar
Salam, senyum, dan sapa memiliki pengaruh yang signifikan dalam keberhasilan seorang guru dalam kegiatan belajar dan mengajar. Berikut beberapa pengaruhnya:
1. Menciptakan Suasana Positif: Salam, senyum, dan sapa dapat menciptakan suasana yang positif dan ramah di kelas, membuat peserta didik merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
2. Meningkatkan Motivasi: Salam, senyum, dan sapa dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar, karena mereka merasa dihargai dan dihormati oleh guru.
3. Membangun Hubungan: Salam, senyum, dan sapa dapat membantu membangun hubungan yang baik antara guru dan peserta didik, membuat proses belajar mengajar lebih efektif.
4. Meningkatkan Konsentrasi: Salam, senyum, dan sapa dapat membantu meningkatkan konsentrasi peserta didi…
Ada beberapa kemungkinan Respon peserta didik kepada guru ketika menerapkan salam , senyum dan sapa kepada peserta didik Ketika diterapkannya.
Lantas timbul sebuah pertanyaan bagaimana respon peserta didik?
Respon peserta didik kepada guru ketika menerapkan salam, senyum, dan sapa dapat berupa:
1. Senyum Balik: Peserta didik akan memberikan senyum balik kepada guru, menunjukkan bahwa mereka merasa nyaman dan dihargai.
2. Salam Balik: Peserta didik akan memberikan salam balik kepada guru, menunjukkan bahwa mereka menghormati dan menghargai guru.
3. Ekspresi Bahagia: Peserta didik akan menunjukkan ekspresi bahagia dan gembira, menunjukkan bahwa mereka merasa nyaman dan dihargai.
4. Partisipasi Aktif: Peserta didik akan lebih aktif dalam proses belajar mengajar, menunjukkan bahwa mereka merasa termotivasi dan dihargai.
5. Kepercayaan Diri: Peserta didik akan menunjukkan kepercayaan diri yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa mereka merasa dihargai dan dihormati oleh guru.
Hubungan antara sapa, senyum dan sapa dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran
Bagaimana hubungan antara sapa, senyum, dan sapa dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran?
Hubungan ini mempunyai dampak yang sangat erat dan saling terkait apabila dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa hubungan antara ketiga elemen tersebut:
1. Sapa: Sapa adalah awal dari proses pembelajaran yang positif. Sapa dapat menciptakan suasana yang ramah dan membuat peserta didik merasa nyaman.
2. Senyum: Senyum adalah lanjutan dari sapa yang dapat memperkuat suasana positif. Senyum dapat membuat peserta didik merasa dihargai dan dihormati.
3. Sapa Lagi: Sapa lagi adalah pengulangan dari sapa awal yang dapat mempertahankan suasana positif. Sapa lagi dapat membuat peserta didik merasa terus dihargai dan dihormati.
Dengan demikian, hubungan antara sapa, senyum, dan sapa dapat digambarkan sebagai berikut:
Sapa → Senyum → Sapa Lagi → Keberhasilan Pembelajaran
Ketiga elemen tersebut dapat menciptakan suasana yang positif dan ramah, membuat peserta didik merasa nyaman, dihargai, dan dihormati. Hal ini dapat meningkatkan motivasi, konsentrasi, dan kepercayaan diri peserta didik, sehingga meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Dalam prakteknya, guru dapat menerapkan sapa, senyum, dan sapa lagi dalam kegiatan pembelajaran, seperti:
– Sapa: “Selamat pagi, anak-anak! Apa kabar hari ini?”
– Senyum: “Saya senang melihat kalian semua hari ini!”
– Sapa Lagi: “Terima kasih, anak-anak! Saya merasa bangga dengan kalian!”
Dengan demikian, guru dapat menciptakan suasana yang positif dan ramah, meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Penerapan secara konsisten dan rutinitas yang dilakukan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar tentunya sangat berdampak positif dalam rangka keberhasilan Pendidikan, untuk itu pada kesempatan yang baik ini, mari kita mencoba menerapkannya di madrasah kita masing-masing sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita.
Dengan demikian, salam,senyum dan sapa dapat menjadi strategi yang efektif untuk diterapkan oleh guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan suasana yang positif dan ramah bagi peserta didik. Mari kita terapkan ketiga elemen tersebut dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan yang diinginkan.
Semoga artikel yang sederhana ini dapat memberikan inspirasi bagi teman-teman guru untuk menerapkan salam,senyum dan sapa dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membentuk dan menciptakan generasi yang cerdas,berakhlak mulia, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.