Al-Faqih Abu Laits As-samarqandi menuturkan dari Muhammad bin Al-Fadhl, dari Muhammad bin Ja'far, dari Ibrahim bin Yusuf, dari Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Al-Ma'la, dari Abdullah bin Mas'ud r.a., ia berkata,” Al-Quran itu dapat memberi syafa'at dan akan diterima syafa'atnya, serta penuntun yang sangat terpercaya. Barang siapa menjadikan Al-Quran sebagai panutan, maka ia akan dibawa ke surga, dan barang siapa meninggalkan Al-Quran, maka ia akan diseret ke neraka.
Maksudnya, orang yang membaca Al-Quran dan mengamalkannya nanti pada hari kiamat akan masuk surga, sedangkan orang yang tidak membaca Al-Quran dan tidak mengamalkannya, maka nanti pada hari kiamat ia akan masuk neraka.
Yazid bin Abu Habib meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW., beliau bersabda:
من استظهر القرآن خفف الله تبارك وتعالى عن ابويه العذاب وانكانا كافرين
“Barang siapa mempelajari Al-Quran, maka Allah SWT Yang Maha Pemberkah Lagi Maha Luhur akan meringankan siksaan kedua orang tuanya meskipun keduanya itu kafir.”
(Sumber: Kitab Tanbighul Ghafilin)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, ia berkata, ” Barang siapa membaca Al-Quran lalu merasa ada orang lain yang diberi karunia lebih daripada apa yang telah diberikan kepadanya (yakni kemahirannya membaca Al-Quran), berarti ia telah meremehkan apa yang diagungkan oleh Allah SWT., dan ia mengagungkan apa yang diremehkan oleh Allah SWT. Orang yang telah mendalami Al-Quran tidak boleh berlaku semaunya sendiri, sebagaiman orang yang belum mendalaminya dan tidak boleh kikir serta dengki, akan tetapi ia harus lapang dada dan suka memberi manfaat.”
Demikian sekilas tentang keistimewaan Al-Quran. Semoga bermanfaat. Amiin..
Referensi: Kitab Hadis Tanbighul Ghafilin Karya Abu Laits As-samarqandi
*(Bimas Islam-Rikin/KA)