Edisi 27, oleh Khikam Aziz, Ketua PD IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Purbalingga
Pernikahan adalah momen sakral yang menyatukan dua insan dalam ikatan cinta. Pernikahan sebenarnya hanyalah gerbang awal dari sebuah perjalanan Panjang sebuah keluarga. Menyatukan dua pribadi dengan latar belakang, kebiasaan, dan pola pikir yang berbeda tentu membutuhkan usaha. Cinta memang penting, karenanya merawat perkawinan juga merupakan upaya penting yang harus dilakukan agar cinta tidak mudah mati, akan tetapi sebaliknya terus tumbuh dan mengakar kuat dalam sebuah keluarga. Upaya merawat perkawinan memerlukan lebih dari sekadar perasaan, ia butuh komitmen, komunikasi, dan kerja sama. Setiap pasangan pasti ingin pernikahannya langgeng, penuh kasih sayang, dan membawa kebaikan bagi lingkungan sekitar.
Keluarga yang bahagia bukanlah keluarga yang tanpa masalah, tetapi keluarga di mana suami dan istri mau berjuang bersama menghadapi segala tantangan. Merawat perkawinan bisa diibaratkan seperti merawat tanaman. Ia butuh perhatian, kesabaran, dan ketekunan. Jika dirawat dengan baik, ia akan tumbuh subur, memberikan keteduhan, bahkan buah yang manis. Cinta akan layu bila dibiarkan, tetapi akan mekar bila dirawat. Berangkat dari Gambaran tersebut, Kantor Urusan Agama Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga menyajikan sebuah program inovasi berupa gerakan unik dan bermakna yaitu Mpo’ Sinta (Menanam Pohon Saksi Cinta).

Mpo’ Sinta, Prasasti Hidup Sekaligus Dokumen Ekologis
Secara teknis pelaksanaan program Mpo’ Sinta disampaikan kepada setiap pasangan Catin (Calon Pengantin) yang mendaftar di KUA Kecamatan Bobotsari. Setelah pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan nikah dilaksanakan oleh Penghulu, para Catin yang memenuhi syarat selanjutnya akan mendapatkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) dari Penyuluh Agama. Melaui Bimwin inilah para Catin diinisiasi untuk menanam pohon sebagai saksi cinta mereka. Program Mpo’ Sinta mengajak calon pasangan pengantin untuk menanam pohon sebagai simbol cinta mereka. Pohon ini bukan sekadar tanaman biasa, melainkan prasasti hidup saksi bisu atas janji suci yang mereka ucapkan di hadapan Tuhan, agama, dan negara. Saat penanaman pohon, para Catin diminta untuk merekam atau memvideo untuk kemudian menguploadnya di WA Grup “Mpo’ Sinta” dimana sebelumnya mereka telah bergabung bersama pasangan Catin lainnya.
Jika dalam pernikahan ada dokumen resmi berupa akta nikah, maka pohon saksi cinta adalah dokumen ekologis yang menegaskan komitmen pasangan untuk mencintai bukan hanya satu sama lain, tetapi juga bumi tempat mereka hidup.
Ada beberapa tujuan mulia yang diusung dalam program ini:
- Membangun Kesadaran Ekologis
Setiap pohon yang ditanam adalah langkah nyata menjaga bumi agar tetap hijau, asri, dan lestari. Dengan menanam, pasangan baru diajak untuk sadar bahwa kehidupan rumah tangga mereka juga bergantung pada kelestarian alam.
- Prasasti Hidup Cinta Sejati
Pohon akan tumbuh, berakar, dan berkembang seiring dengan perjalanan rumah tangga pasangan. Ia menjadi simbol komitmen, ketekunan, dan kesetiaan. Semakin pohon itu dirawat, semakin kuat pula cinta yang dipelihara.
- Melatih Kekompakan dan Tanggung Jawab
Merawat pohon tidak bisa dilakukan dalam sehari. Ia membutuhkan perhatian, air, pupuk, dan kasih sayang. Begitu pula rumah tangga—membutuhkan perawatan berkelanjutan. Dengan merawat pohon bersama, pasangan akan belajar bekerja sama, berbagi tugas, dan kompak menjaga sesuatu yang mereka cintai.
- Warisan untuk Generasi Mendatang
Pohon yang ditanam hari ini akan memberi manfaat di masa depan: udara bersih, keteduhan, bahkan buah yang bisa dinikmati anak-cucu. Dengan begitu, pasangan pengantin baru telah meninggalkan warisan nyata bagi generasi berikutnya.
Cinta yang Menumbuhkan Kehidupan
Gerakan Mpo’ Sinta bukan hanya sekadar kegiatan simbolis. Ia adalah ajakan untuk menjadikan cinta berwujud nyata—cinta yang tak hanya dirasakan oleh pasangan, tetapi juga oleh alam semesta. Bayangkan, jika setiap pasangan yang menikah menanam satu pohon saksi cinta, maka ribuan bahkan jutaan pohon akan tumbuh di berbagai sudut negeri. Bumi akan lebih hijau, udara lebih segar, dan cinta pun semakin bermakna.
Mpo’ Sinta mengingatkan kita bahwa cinta sejati tidak hanya untuk dirayakan, tetapi juga untuk ditumbuhkan. Menanam pohon berarti menanam harapan, merawatnya berarti merawat cinta, dan melihatnya tumbuh berarti melihat kebahagiaan yang ikut berkembang.