Meningkatkan Belajar Matematika dengan Penerapan Metode Tutor Sebaya
Oleh: Sudiri, S.Pd.I
MATEMATIKA merupakan salah satu mata pelajaran yang oleh sebagian besar siswa dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Begitulah yang dialami oleh sebagian besar siswa kelas VI di MI Ma’arif NU Kramat. Ketika sedang proses pembelajaran matematika, kegiatan masih berpusat pada guru dan bersifat abstrak. Siswa hanya menjadi pendengar pasif dan interaksi terjalin apabila guru memberikan pertanyaan dan siswa memberi jawaban. Siswa yang menjawab pertanyaan guru, mereka yang mampu di dalam pelajaran. Ketika ada materi yang belum faham, mereka pun enggan untuk bertanya. Siswa terkesan jenuh pada saat pembelajaran dan hasil belajar matematika pun tidak sesuai harapan.
Mengalami proses pembelajaran yang demikian dan melihat hasil belajar siswa pada buku rapor di kelas sebelumnya pada mata pelajaran matematika yang masih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain maka perlu adanya peningkatan belajar pada mata pelajaran matematika, agar hasil belajar sesuai KKM yang ditentukan. Berdasarkan analisis nilai sebelumnya disimpulkan kesulitan siswa meliputi pemahaman materi matematika yang berada pada level sedang sampai dengan sulit.
Dengan melihat karakteristik siswa yang senang bergaul dengan teman sebaya dan bekerja sama maka sangat tepat jika dilaksanakan pembelajaran berkelompok. Dengan belajar berkelompok diharapkan suasana kelas menjadi lebih hidup. Siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran sebagaimana yang diharapkan dalam kurikulum 2013. Salah satu pembelajaran kelompok di kelas adalah penerapan metode tutor sebaya. Hisyam Zaini dalam Amin Suyitno (2004: 24) menyatakan bahwa “Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya”. Menurut Arikunto (2006: 11) tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai pembantu guru dalam bimbingan terhadap kawan sekelas.
Penerapan metode tutor sebaya pertama dilakukan pada pembelajaran materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan metode tutor sebaya ada tiga tahap dilaksanakan. Tahap pertama adalah persiapan, yaitu: (a) Memilih siswa yang akan dijadikan tutor, yaitu siswa yang mempunyai kepandaian lebih unggul, cakap menerima pelajaran, mempunyai kesadaran untuk membantu teman, dan memiliki kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan atau dapat menerangkan kepada kawannya, (b) Membentuk kelompok heterogen yang terdiri atas 4 siswa tiap kelompok dan satu siswa sebagai tutor, (c) Tutor diberi pemahaman penguasaan materi agar mereka percaya diri.
Tahap yang kedua adalah pelaksanaan, yaitu: (a) Guru memberikan arahan tentang aturan pembelajaran tutor sebaya, (b) Guru menyediakan materi, (c) Guru memberikan tugas kelompok dengan memberikan waktu yang cukup serta mengawasi proses tutor sebaya jikalau ada kesulitan yang dihadapi dalam memimpin kelompok, (d) Tutor memandu diskusi kelompok membimbing temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar (e) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, (f) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dalam kelompok.
Tahap ketiga adalah penutup, yaitu (a) Siswa mengerjakan soal secara mandiri, (b) Guru menilai hasil pekerjaan siswa serta menanyakan dan membahas langsung materi yang dianggap sulit oleh siswa.
Dengan menerapkan metode tutor sebaya dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VI MI Ma’arif NU Kramat, siswa yang kesulitan dalam materi pelajaran menjadi lebih faham karena tanpa rasa enggan atau malu mereka mau bertanya kepada teman sekelasnya tentang kesulitan yang mereka hadapi. Dan hasil belajar matematika pun mengalami peningkatan. Selain itu, penerapan metode tutor sebaya dapat melatih siswa yang ditunjuk menjadi tutor untuk bertanggung jawab terhadap teman kelompoknya.
*) Penulis adalah Guru di MI Ma’arif NU Kramat Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga
editor & publisher : sri lestari