Edisi 12 oleh : Wisnu Sudarman, S.E. ( Kasi PAIS)
Pelayanan publik merupakan wajah dari sebuah instansi pemerintah. Masyarakat menilai kualitas kerja sebuah lembaga bukan hanya dari program atau kebijakan, melainkan juga dari pengalaman langsung ketika berinteraksi dengan layanan yang diberikan. Hal inilah yang disadari betul oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga.
Sejak Tahun 2017, Kemenag Purbalingga berkomitmen melakukan perubahan nyata. Fokus utama diarahkan pada peningkatan sarana, prasarana, serta kualitas layanan, sehingga masyarakat tidak hanya merasa terbantu, tetapi juga mendapatkan pengalaman pelayanan yang nyaman dan memuaskan. Transformasi ini dilakukan secara berkelanjutan sebagai wujud tekad untuk mewujudkan pelayanan prima menuju service excellent.

PTSP sebagai Garda Terdepan yang Terus Berbenah
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menjadi titik awal perubahan besar. Ruang layanan yang sebelumnya sederhana, meski tidak terlalu luas kini ditata ulang dengan konsep modern dan menarik, bersih, dan ramah pengguna. Kursi tunggu ditata lebih nyaman, papan informasi dipasang dengan jelas, fasilitas pelayanan yang inklusif, dan alur pelayanan dirancang agar mudah dipahami oleh masyarakat.
Masyarakat yang datang tidak lagi kebingungan. Semua kebutuhan mulai dari urusan konsultasi, pendaftaran haji, hingga perizinan tersedia dalam satu pintu layanan. Petugas PTSP pun dilatih untuk bersikap ramah, tanggap, dan profesional. Mereka tidak hanya bertugas menerima berkas, tetapi juga memberikan informasi yang jelas dan membantu proses dengan cepat.
Atmosfer ruang PTSP juga semakin menyenangkan. Kebersihan selalu dijaga, pencahayaan dibuat lebih terang, dan tata ruang diatur agar masyarakat merasa betah. Dengan suasana seperti ini, masyarakat tidak lagi menganggap urusan di kantor pemerintah sebagai hal yang melelahkan, melainkan sebagai pengalaman pelayanan yang menyenangkan.
Perbaikan Fasilitas dari Toilet Hingga Area Parkir
Peningkatan pelayanan tidak berhenti pada PTSP. Kemenag Purbalingga juga memperhatikan detail-detail kecil yang sering diabaikan, tetapi sangat berarti bagi masyarakat.
Toilet, misalnya, kini tampil lebih bersih dan terawatt serta tersedia juga bagi pengguna layanan kelompok rentan. Kebersihan yang selalu diperiksa setiap hari, ketersediaan air dan fasilitas lainnya mendapat perhatian khusus. Dengan kebersihan yang terjaga, masyarakat merasa lebih dihargai dan nyaman ketika berkunjung.
Selain itu, area parkir ditata agar lebih luas dan teratur dengan dipasangnya tata tertib, disediakannya fasilitas penitipan jaket dan helm, sementara taman-taman kecil dirawat dengan baik untuk menciptakan lingkungan yang asri. Fasilitas-fasilitas sederhana seperti ini membangun kesan positif. Bagi masyarakat, lingkungan kantor yang bersih, hijau, dan tertata rapi menjadi bukti bahwa pelayanan publik dikelola dengan sungguh-sungguh.
Menumbuhkan Budaya Kebersihan dan Kerapihan
Salah satu langkah penting dalam perjalanan menuju pelayanan prima adalah membangun budaya kerja. Kemenag Purbalingga menyadari bahwa fasilitas yang bagus tidak akan berarti apa-apa tanpa kesadaran pegawai untuk merawat dan menjaganya. Karena itu, budaya kebersihan dan kerapihan ditanamkan sebagai bagian dari keseharian. Setiap pegawai, dari pimpinan hingga staf, ikut bertanggung jawab menjaga lingkungan kantor. Meja kerja dirapikan setiap hari, dokumen disusun dengan teratur, dan area publik dijaga agar selalu bersih.
Budaya ini menciptakan suasana kerja yang lebih profesional. Masyarakat yang datang pun merasakan perbedaan: ruangan yang rapi, lingkungan yang nyaman, serta pelayanan yang lebih terorganisir. Kebersihan bukan hanya soal estetika, tetapi juga mencerminkan keseriusan dan integritas lembaga dalam melayani.
Menggapai Service Excellent
Transformasi yang dilakukan Kemenag Purbalingga bukan sekadar kosmetik atau perubahan tampilan luar. Setiap perbaikan diarahkan untuk mencapai service excellent konsep pelayanan yang tidak hanya memuaskan, tetapi juga memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat.
Service excellent diwujudkan melalui kombinasi antara tiga hal utama:
– Fasilitas yang memadai dan nyaman.
– Sumber daya manusia yang kompeten, ramah, dan profesional.
– Budaya kerja SEHATI yang menekankan kebersihan, kerapihan, dan ketertiban.
Komitmen ini terlihat dari berbagai inovasi yang sudah berjalan dan rencana ke depan. Kritik dan masukan dari masyarakat tidak dianggap sebagai beban, tetapi sebagai bahan evaluasi untuk terus memperbaiki diri. Dengan sikap terbuka terhadap perubahan, Kemenag Purbalingga menempatkan masyarakat sebagai mitra dalam membangun pelayanan publik yang berkualitas.
Dampak Nyata bagi Masyarakat
Perubahan yang dilakukan memberi dampak nyata. Masyarakat kini merasa lebih mudah mengurus keperluan di Kemenag. Tidak sedikit yang mengaku puas dengan layanan yang cepat, jelas, dan ramah.
Banyak pula yang mengapresiasi kebersihan dan kenyamanan lingkungan kantor. Hal sederhana seperti toilet yang bersih atau area parkir yang nyaman ternyata menjadi faktor penting dalam membangun citra positif. Ketika masyarakat merasa dihormati dan diperhatikan kebutuhannya, rasa percaya pun tumbuh.
Kepercayaan masyarakat inilah yang menjadi modal besar. Dengan dukungan publik, Kemenag Purbalingga semakin termotivasi untuk terus melangkah maju.
Harapan dan Langkah ke Depan
Meski banyak kemajuan telah dicapai, perjalanan menuju pelayanan prima belum selesai. Ke depan, Kemenag Purbalingga berkomitmen untuk memperkuat layanan berbasis digital. Sistem pelayanan online akan terus dikembangkan agar masyarakat dapat mengakses layanan dari rumah tanpa harus datang langsung ke kantor.
Selain itu, peningkatan kapasitas pegawai melalui pelatihan berkelanjutan juga menjadi prioritas. Dengan sumber daya manusia yang semakin kompeten, kualitas layanan diharapkan semakin meningkat.
Tidak kalah penting, budaya kerja yang sudah terbentuk akan terus dipelihara. Nilai-nilai kebersihan, kerapihan, profesionalisme, dan integritas harus dijaga agar pelayanan prima benar-benar menjadi identitas Kemenag Purbalingga.
Peningkatan pelayanan di Kemenag Purbalingga adalah bukti bahwa perubahan bisa diwujudkan melalui langkah-langkah nyata. Dari ruang PTSP yang lebih modern, mushola dan toilet yang lebih bersih, hingga budaya kebersihan yang semakin kuat semuanya merupakan bagian dari upaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Perjalanan menuju service excellent memang tidak singkat, tetapi setiap langkah kecil yang konsisten akan menghasilkan perubahan besar. Kini, masyarakat tidak hanya mendapatkan layanan yang mereka butuhkan, tetapi juga merasakan pengalaman yang lebih nyaman, ramah, dan profesional.
Kemenag Purbalingga ingin memastikan bahwa setiap masyarakat yang datang pulang dengan rasa puas dan senyum di wajahnya. Karena pada akhirnya, pelayanan prima bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat.