Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga (Kemenag Purbalingga) terus mengukir prestasi dalam reformasi birokrasi melalui dua program unggulan yang tidak hanya menciptakan perubahan internal, tetapi juga memberikan pelayanan publik yang lebih baik, efisien, dan bebas dari korupsi bagi masyarakat. Dua program tersebut adalah Galaksi (Gerakan Tolak Gratifikasi dan No Korupsi) dan Sehati (Santun, Efektif dan Efisien, Humanis, Amanah, Tertib, Ikhlas).
Dengan semangat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada tahun 2025, Kemenag Purbalingga berkomitmen untuk menciptakan birokrasi yang transparan, akuntabel, dan berfokus pada kualitas pelayanan publik yang lebih manusiawi dan berintegritas.
Galaksi: Mewujudkan Birokrasi Bebas dari Korupsi dengan Langkah Nyata
Galaksi yang diinisiasi oleh Kemenag Purbalingga bertujuan untuk mengatasi masalah besar yang sering menjadi penghalang dalam pelayanan publik, yaitu gratifikasi dan korupsi. Praktik gratifikasi, meskipun terlihat sepele, sering kali menjadi pintu masuk bagi tindak korupsi yang lebih besar. Untuk itu, Galaksi diluncurkan dengan tujuan untuk membangun integritas di lingkungan birokrasi, dimulai dengan komitmen bersama seluruh pegawai untuk menolak segala bentuk gratifikasi.
Langkah nyata dari Galaksi adalah penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pegawai Kemenag Purbalingga, yang merupakan simbol komitmen mereka untuk bekerja dengan transparansi dan menolak praktik korupsi. Program ini juga melibatkan masyarakat sebagai mitra pengawasan dengan menyediakan saluran pelaporan yang mudah diakses melalui platform “Lapor Gus Kakan”. Program ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk melaporkan tindak korupsi atau gratifikasi yang terjadi di lapangan, sekaligus meningkatkan akuntabilitas publik terhadap layanan yang diberikan.
Salah satu pencapaian besar dari program Galaksi adalah penghargaan yang diterima pada tahun 2023, yaitu Penghargaan Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Predikat Pelayanan Prima dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas komitmen reformasi birokrasi yang dijalankan oleh Kemenag Purbalingga dalam menerapkan integritas, transparansi, dan anti-korupsi dalam setiap lini pelayanan publik.

Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) yang diraih Kemenag Purbalingga menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Dalam survei yang dilakukan pada tahun 2023, Kemenag Purbalingga berhasil mendapatkan nilai 3,98 dengan predikat A (Sangat Baik), yang mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap integritas pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah ini.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa Galaksi tidak hanya berhasil memperbaiki sistem internal Kemenag Purbalingga, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelayanan yang lebih bersih dan bebas dari korupsi.
Sehati: Pelayanan Publik yang Humanis dan Efisien untuk Masyarakat
Selain Galaksi, Kemenag Purbalingga juga menghadirkan Sehati sebagai program yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih humanis dan efisien. Sehati menekankan pentingnya pelayanan yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dan perasaan masyarakat. Dalam prinsip Sehati, pegawai Kemenag Purbalingga diharapkan untuk selalu santun, amanah, humanis, dan efektif dalam setiap interaksi pelayanan.
Salah satu langkah besar dalam implementasi Sehati adalah digitalisasi layanan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Dengan adanya PTSP, masyarakat tidak perlu lagi melalui prosedur birokrasi yang panjang dan rumit. Sebagai contoh, PTSP Online yang diperkenalkan memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan administrasi dan keagamaan kapan saja dan dari mana saja. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi ruang untuk pungutan liar dan korupsi dalam proses pelayanan.
Sehati juga memperkenalkan konsep pelayanan ramah kelompok rentan, dengan menyediakan fasilitas seperti kursi roda, ruang tunggu difabel, dan toilet disabilitas. Inovasi ini memastikan bahwa pelayanan yang diberikan inklusif dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu menyusui.
Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan (IPKP) yang diterima Kemenag Purbalingga mencapai nilai 3,93 dengan predikat A (Sangat Baik), yang mencerminkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan semakin memuaskan bagi masyarakat. Survei yang dilakukan setiap tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan.
PTSP Online, yang kini menjadi salah satu layanan utama di Kemenag Purbalingga, telah mempercepat proses layanan, dengan lebih dari 75% permohonan yang kini diproses secara online. Hal ini tentu saja memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau akses ke kantor secara langsung.
Sinergi Antara Galaksi dan Sehati: Menjadi Teladan Reformasi Birokrasi
Galaksi dan Sehati bekerja dalam sinergi untuk menciptakan pelayanan publik yang efisien dan birokrasi yang bersih. Keduanya saling melengkapi, dengan Galaksi berfokus pada pemberantasan korupsi dan gratifikasi, serta Sehati yang memperkenalkan pelayanan yang lebih humanis dan efisien. Program-program ini tidak hanya memperbaiki proses internal di Kemenag Purbalingga, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang lebih terbuka, akuntabel, dan orientasi pada kepuasan masyarakat.
Melalui penggunaan teknologi, khususnya PTSP Online, masyarakat dapat mengakses layanan tanpa harus terjebak dalam antrian panjang dan prosedur yang berbelit. Whistleblowing System (WBS) juga diperkenalkan untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan praktik korupsi dan pelanggaran lainnya.
Dengan adanya sistem digitalisasi, proses pengajuan layanan menjadi lebih transparan, cepat, dan efisien, mengurangi kemungkinan adanya pungutan liar dan korupsi yang seringkali terjadi dalam birokrasi konvensional.
Dampak Sosial dan Ekonomi yang Signifikan:
Keberhasilan Galaksi dan Sehati memberikan dampak yang tidak hanya dirasakan dalam sektor pelayanan publik, tetapi juga dalam aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Pengurangan biaya administratif, yang sebelumnya sering kali disertai dengan biaya tidak resmi atau pungutan liar, menjadi salah satu dampak positif dari kedua program ini. Transparansi dan efisiensi dalam pelayanan telah membantu mengurangi ketimpangan sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi, karena masyarakat bisa lebih fokus pada kegiatan produktif tanpa terhambat oleh biaya birokrasi yang tinggi.
Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 80% masyarakat merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Selain itu, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kemenag Purbalingga semakin meningkat, yang tercermin dalam hasil survei kepuasan masyarakat yang menunjukkan hasil positif. Masyarakat merasa lebih dihargai, dan layanan yang diberikan semakin memadai serta sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Tantangan yang Masih Dihadapi dan Langkah Lanjut
Meskipun Galaksi dan Sehati telah mencatatkan berbagai pencapaian, tantangan besar dalam implementasi kedua program ini tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah perubahan pola pikir pegawai yang masih terjebak dalam birokrasi lama, di mana prosedur yang panjang dan tidak efisien masih ada di beberapa unit kerja. Untuk itu, Kemenag Purbalingga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan berkelanjutan, serta memperkuat evaluasi rutin terhadap implementasi kedua program ini untuk memastikan bahwa program ini tetap efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan transparansi melalui teknologi akan terus diperkenalkan untuk memastikan kualitas pelayanan yang tinggi dapat dipertahankan. Kemenag Purbalingga juga berencana untuk memperluas penggunaan sistem digital dan platform pengaduan untuk lebih melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan.
Kesimpulan
Kombinasi program Galaksi dan Sehati telah berhasil membawa Kemenag Purbalingga menuju birokrasi yang lebih bersih dan pelayanan publik yang prima. Kedua program ini telah memberikan dampak positif yang nyata, tidak hanya dalam peningkatan kualitas pelayanan, tetapi juga dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah. Dengan langkah-langkah konkret yang melibatkan teknologi, pengawasan ketat, dan perubahan budaya kerja, Kemenag Purbalingga kini menjadi teladan reformasi birokrasi yang patut dicontoh oleh instansi pemerintah lainnya di Indonesia.
Ke depan, dengan komitmen untuk terus mengadaptasi teknologi dan memperbaiki sistem internal, Kemenag Purbalingga berharap dapat terus meningkatkan pelayanan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih ramah bagi masyarakat Purbalingga. Program Galaksi dan Sehati menjadi model yang dapat diadopsi oleh pemerintah daerah lainnya untuk mewujudkan pelayanan publik yang efisien, transparan, dan berintegritas.
Penulis: H. Sudiono, S.Pd.I., M.Pd.I. (Plt. Kasubag TU/ Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Purbalingga)