Hening Cipta, Harapan dan Doa Untuk Indonesia
Purbalingga – Hampir 63.000 masyarakat Indonesia meninggal dunia karena kasus Covid-19. Dilansir dari pusat informasi Covid-19 Pusat, 976 dari tenaga kesehatan, 541 tokoh agama, selebihnya adalah tokoh masyarakat, relawan dan masyarakat umum lainnya. Kasus penderita covid juga semakin naik dengan sangat tajam.
Kondisi yang seperti ini membuat keprihatinan kita semua, tak terkecuali Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Gus Menteri mengajak masyarakat untuk mendoakan hal terbaik bagi yang wafat karena pandemi.Himbauan dan sekaligus ajakan ini dikemas dalam Gerakan Hening Cipta Indonesia yang digelar serentak pada Sabtu, (10/07) pukul 10.07 WIB selama 60 detik. Ajakan tersebut disambut dengan baik dan antusias yang luar biasa dari keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga.
Keluarga besar Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Purbalingga dengan gerak cepat menginformasikan ajakan Hening Cipta serempak, mengerahkan semua keluarga besar MI nya, untuk menggetarkan bumi dengan doa-doa bermunajat kepada Allah swt dan mengheningkan cipta yang dilakukan dengan berdiam diri, merenung, berdoa, mengenang mereka yang telah gugur pada masa pandemi ini.
Salah satunya, MI Ma’arif NU Penolih, menggerakkan seluruh guru, komite, peserta didik dan wali muridnya untuk mengheningkan cipta bersama.
“Kegiatan ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah wafat, mendoakan yang sedang sakit, saling menguatkan”, ungkap Kamad MIMA NU Penolih, Achmadi.
Kesan yang mendalam juga dirasakan oleh salah satu peserta didiknya, kegiatan ini sangat bermanfaat, bisa mendoakan Indonesia tercinta untuk sehat kembali, karena saya ingin sekali sekolah tatap muka, disampaikan dengan mata berkaca-kaca menahan kerinduan akan masa-masa sekolah sebelum Pandemi.
Seperti juga yang dilakukan oleh MIM Penaruban, semua keluarga besar MIM Pena ikut bersama dalam kegiatan Hening Cipta dengan tetap dirumah melangitkan doa-doa, semua mempunyau satu keinginan, Indonesia sehat kembali, bebas dari pandemi.
“Hening Cipta Indonesia ini dapat menumbuhkan kekuatan bersama menuju solidaritas untuk saling bersinergi dalam menghadapi pandemi”, harap salah satu wali murid MIM Pena, Arief Noegroho.
Begitu pula Kepala MIM Panican, Farid Syarifudin, menyatakan bahwa kegiatan Hening Cipta Indonesia Bersama bisa memberikan kesadaran tentang betapa pentingnya nikmat kesehatan bagi kita semua
“Untuk itu, kita harus menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya, saling suport mendokan satu sama lainnya agar Indonesia bangkit dan sehat kembali”, tuturnya. (ely)
editor & publisher : sri lestari