Purbalingga – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bojongsana atau yang dikenal dengan MIYASA, melaksanakan Authing class untuk kelas 4 ditempat pengrajin pembuatan gerabah, Sabtu (25/5/2024) di dusun Sambirata Desa Wanogara kulon, kec. Rembang, kab. Purbalingga.
“Praktek pembuatan gerabah untuk siswa siswi kelas 4 dengan jumlah 23 peserta yang hadir, dan dampingi oleh wali kelas yaitu ibu Sri Ningsih, S.Pd.I. menyampaikan kegiatan berjalan dengan baik karena siswi sangat antusias dalam mempraktekkan pembuatan gerabah sesuai dengan arahan dari pengrajin gerbah.”
Sriningsih menjelaskan, dari hasil praktek yang dilakukan oleh semua peserta hasilnya sangat memuaskan dan membuat peserta lebih ingin mempraktekkan kembali di sekolah atau di rumah masing-masing.
Siswa siswi berkeinginan untuk bercita-cita mengembangkan dan membesarkan hasil dari pembuatan gerabah tanah liat untuk meningkatkan ekonomi di masyarkat, dengan mengenalkan ke dunia luar bahwa gerabah dari tanah liat bagian hasil budaya di Indonesia.
Beberapa jenis produk gerabah yang terbuat dari tanah liat diantaranya Kendil, layah, piring, gelas, asbak, dan pot bunga dengan desain yang sangat unik, dan saat ini sudah mulai tergeser dengan gerabah yang lebih modern.
Sementara itu, Kepala Madrasah, Yatno, mengajak kepada para guru dan siswa untuk lebih menjaga keberadaan produk gerabaha yang terbuat dari tanah liat, dengan kita harus menyadari sebagai generasi anak bangsa yang selalu cinta dengan culture yang ada harus mampu menjaga kelestarian dan keberlangsungannya untuk penunjang ekonomi dari gerabah tanah liat.
“Kita harus lebih banyak berinovasi dalam setiap kegiatan. Dengan harapan, kegiatan yang kita selenggarakan akan menjadi bekal bagi siswa siswi di keluarga, masyarakat bahkan masa depannya”, harap Yatno.
Siapa tahu, ia melanjutkan, bermula dari praktik membuat gerabah dari tanah liat ini, ada peserta didik yang ingin buka usaha gerabah tanah liat dengan desain yang lebih modern.(yat/sl)