Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga

Tanpa Kekompakan Pembangunan Zona Integritas Tidak akan Sukses

Purbalingga – Pembangunan zona integritas membutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh stake holder terkait. Oleh karenanya dibutuhkan kebersamaan dan kekompakan yang kuat. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga H. Zahid Khasani dalam sambutannya pada kegiatan Rapat Tim Inovasi Urab Mendoan yang secara hybrid dari Ruang Rapat VVIP Sehati Kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga, Kamis (27/3/2025).
Pada kegiatan yang diikuti puluhan peserta melalui aplikasi virtual zoom meeting tersebut, Zahid Khasani menegaskan, pentingnya kekompakan dan kebersamaan tim Inovasi Urab Mendoan dalam mendukung kesuksesan pembangunan zona integritas di lingkungan Kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga.


“Di tingkat kabupaten kami sudah melakukan berbagai upaya termasuk mengangkat program inovasi Urab Mendoan ini di tingkat kabupaten, provinsi dan tingkat nasional melalui tulisan pada media mainstream. Itu menunjukkan begitu seriusnya pengembangan inovasi Urab Mendoan ini dalam mendukung pembangunan zona integritas melalui program inovasi berdampak,” ungkapnya.
Oleh karenanya Zahid meminta seluruh Kepala KUA, Pengawas Madrasah, Penyuluh Agama di tiap kecamatan dan Kantor Urusan Agama se-kabupaten Purbalingga untuk mendukung secara sungguh-sungguh pengembangan program inovasi unggulan tersebut.
“Tanpa kekompakan seluruh pihak, pembangunan zona integritas tidak akan berhasil,” tandasnya.


Ketua Tim Inovasi Urab Khamimah dalam keterangannya menjelaskan, program Inovasi Beerdampak Urab Mendoan merupakan upaya terobosan yang dilakukan Tim Pembangunan ZI Kankemenag Purbalingga di tengah situasi para guru ngaji (ustadz – ustadzah) yang sebagian besar berpenghasilan kurang memadai.
“Ini sebagai salah satu upaya membantu program skala prioritas pemerintah yang tercantum dalam Nawacita Presiden Jokowi dan Asta Cita Presiden Prabowo terkait kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.


Menurutnya, berdasarkan data internal EMIS Kementerian Agama, banyak guru ngaji pada Lembaga Pendidikan Al Quran (LPQ), Madrasah Diniyah (Madin), pondok pesantren dan madrasah formal yang memiliki penghasilan di bawah UMR, pekerjaan yang tidak tetap, bahkan sebagian belum memiliki pekerjaan. Padahal menurutnya, perjuangan mereka sangat dibutuhkan dalam mendidik agama dan akhlak generasi muda.
“Sesuai dengan namanya, program ini dimaksudkan untuk mendukung dan menopang kehidupan para guru ngaji yang sangat membutuhkan peningkatan kesejahteraan di bidang ekonomi keluarga,” tambahnya.* (sar)

Post Relate

Translate »
Open chat
Hubungi Kami
Kemenag Purbalingga
Hallo 👋
Apakah ada yang bisa saya bantu?
Skip to content