Sebutan anak dalam Al-Qur'an

Empat Macam Anak dalam Al Qur'an

Anak adalah dambaan dan kebanggan setiap orang tua. Ia bisa sebagai pelipur lara, pelengkap keceriaan rumah tangga, penerus cita-cita, investasi, guru, partner, bahkan pelindung orang tua terutama ketika orang tua sudah tua. Tidak ada orang tua yang mengharapkan harapannya akan ke neraka. Mereka tentunya mendambakan dan mengharapkan anak-anaknya kelak bisa membahagiakannya, menjadi penyejuk hati dan mata.Dalam alqur'an di sebutkan, ada 4 macm kdudukan anak, diantaranya adalah;

1. ANAK SEBAGAI ZIINATUN (Perhiasan)Allah SWT. berfirman yang artinya :

“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik untuk menjadi harapan.” (Al kahfi: 46)

Zinatun adalah dengannya dunia menjadi indah, hiasan untuk kedua orang tuanya. Perhiasan yang dimaksud adalah orang tua yang sangat senang dan bangga dengan berbagai hal yang baik yang diperoleh oleh anak-anaknya, sehingga dia pun akan terbawa baik pula namanya di dunia, atau pun anak bisa sebagai pembawa rasa senang. Dengan tingkah polahnya yang lucu, ucapan-ucapannya yang sering membuat orang tua terhibur. Disaat sang ayah pulang kerja dalam keadaan lelah maka semuanya hilang manakala si kecil yang penuh jenaka menyambutnya dengan girang.

2. ANAK SEBAGAI QURROTA A'YUN (Penyejuk Hati)

“ Dan orang orang yang berkata: “ Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ” (Al Furqon: 74)

Qurrotu a'yun adalah menyejukkan pandangan mata karena mereka mempelajari huda (tuntunan Allah) lalu mengamalkannya dengan mengharap ridha Allah. Mereka juga anak-anak yang baik budi pekerti dan akhlaknya, ucapannya santun dan tingkah lakunya sangat sopan, serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, serta semakin menjadikan dan membuat kedua orang orang tuanya, keluarganya semakin dekat dan mendekat kepada Allah Sang Rabbnya.

3. ANAK SEBAGAI FITNAH (Ujian dan Cobaan)

“ Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Attaghabun: 15)Makna fitnah adalah ujian yang bisa memalingkan orang tua dari ketaatan atau terjerumus dalam perbuatan maksiat. Anak, selain sebagai perhiasan dan penyejuk mata, juga bisa menjadi fitnah (ujian dan ujian) bagi orang tuanya. Ia merupakan amanah yang akan menguji setiap orang tua, Maka berhati-hatilah, janganlah kita terlena dan tertipu sehingga kita melanggar perintah Allah. Realitanya, kerap kita saksikan, para orang tua sibuk bekerja membanting tulang tak kenal lelah demi sang anak. Mencurahkan segenap upaya demi kebahagiaan anak. Disisi lain, melajaikan kewajiban sebagai hamba, seperti shalat diujung waktu dll. Dari sini dapat kita fahami, betapa anak mampu menggelincirkan orang tua dari jalan kebenaran, melalaikan mereka dari akhirat, jika mereka tidak mendasari segala upaya tersebut untuk meraih ridha Allah. Sehingga setiap orang tua wajib melihat perkara-perkara yang telah Allah wajibkan kepada mereka berkaitan dengan anak-anak, dan dapat menjaga amanah yang berharga ini.

4. ANAK SEBAGAI ADUWWUN (Musuh)

“ Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS. Attaghabun 64: 14)

Realitanya, tidak sedikit anak yang berseteru dengan orang tuanya, misalnya orang tua yang diperkarakan oleh karena akibat perebutan harta warisan, bahkan sampai membunuh, Na'udzubillah. sebagai orang tua menginginkan anak-anaknya termasuk ke dalam kelompok qurrota a'yun. Namun, untuk mencapainya diperlukan ketekunan dan konsisten dalam berupaya untuk mewujudkannya. selain itu doa yang selalu mengalir dari hati orangtuanya sangat berpengaruh bagi sang anak . Seyogyanya orang tua menjadi figur / teladan untuk anak-anaknya. Karena anak merupakan cermin dari orang tua.

Bimas Islam, Pai.bid keluarga sakinah/ Endon S/ fauzanGino

Translate ยป