Purbalingga, Nampak suasana haru, bahkan para siswa dan wali murid sampai meneteskan air mata pada kegiatan Lebaran Anak Yatim yang diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim di hari ’Asyura yang diadakan oleh MI Ma’arif NU Kedunglegok Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga pada 10 Muharram 1439 Hijriyah. Kegiatan yang dilaksanakan sebelum jadwal pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) rencananya akan dilanjutkan kembali siang hari setelah PTS selesai dengan membagikan santunan kepada anak yatim dan janda-janda tua di sekitar madrasah.
“Insya Allah setelah kegiatan PTS hari ini, siangnya akan kita lanjutkan kegiatan menyantuni anak yatim dan janda-janda tua di luar madrasah,” terang Khamdi, kepala MIMA NU Kedunglegok saat ditemuai disela kesibukannya melanjutkan persiapan PTS, Sabtu (30/9).
Khamdi yang juga penanggung jawab kegiatan Lebaran Anak Yatim, dalam tausiyahnya di halaman madrasah menyampaikan bahwa, menyantuni anak yatim sebenarnya tidak ada waktu khusus.
“Menyantuni anak yatim tidak ada waktu khusus, sebagaimana dalam hadis sokhih Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam hanya menyebutkan keutaman menyantuni anak yatim secara umum. Tidak menyebutkan waktu khusus atau hari tertentu,” jelas Khamdi.
“Dan barang siapa mengusap rambut anak yatim,setiap helai bernilai ibadah dan barang siapa senantiasa mengingatkan anak-anak yatim,akan didekatkan surganya,” imbuhmya.
Kegiatan menyantuni anak yatim yang bertujuan mengurangi beban bagi anak yatim merupakan kegiatan rutin MIMA NU Kedunglegok. Menurut informasi yang diperoleh redaksi dari salah satu guru, menyebutkan bahwa setiap bulan sebanyak delapan ratus ribu dibagikan santunan kepada siswa yatim dan kurang mampu, dan untuk kegiatan khusus hari ini dibagikan sebanyak tiga juta rupiah untuk 8 siswa madrasah dan 22 orang penerima lainnya yang terdiri dari anak-anak yatim dan janda-janda tua di sekitar madrasah. Dana berasal dari sumbangan guru, wali murid serta para donator.
