Menanamkan Kesadaran Bahaya Narkoba Melalui Pembelajaran Tematik Berbasis Proyek

Menanamkan Kesadaran Bahaya Narkoba Melalui Pembelajaran Tematik Berbasis Proyek

Oleh: Unik Farchatun,S.Pd.I

 

 ERA globalisasi memberi kemudahan masyarakat dalam hal komunikasi dan transportasi. Namun tidak sedikit pula dampak negatif menjadi konsekuensinya. Salah satunya meningkatnya peredaran dan perdagangan narkoba diseluruh dunia. Narkoba merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat baik dari kalangan dewasa bahkan merambah di kalangan remaja dan anak-anak. Berdasarkan data Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN tahun 2010, sekitar 3,2 juta sampai dengan 3,6 juta penduduk Indonesia menjadi pelaku penyalahgunaan zat-zat terlarang tersebut. Tidak kurang dari 78% dari 15 ribu korban yang harus meregang nyawa setiap tahunnya akibat penyalahgunaan narkoba merupakan anak muda yang masih berusia antara 19-21 tahun.

Menurut BNN (2008), narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan aktif lainnya. Bila zat ini masuk dalam tubuh manusia, akan berpengaruh pada kerja otak atau susunan saraf pusat. Narkoba mempunyai daya adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian). daya habitual (kebiasaan) yang sangat kuat. Sedangkan penyalahgunaan narkoba adalah penggunaannya bukan untuk tujuan pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang lebih teratur, berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya (Lydia Harlina Martono dan Satya Joewana, 2006)

Persoalan Narkoba merupakan persoalan besar yang harus ditangani secara sungguh-sungguh oleh seluruh komponen masyarakat. Dalam hal ini, sekolah harus mengambil peran khususnya dalam upaya pencegahan (preventif) untuk menjaga generasi muda penerus masa depan bangsa agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Pencegahan adalah kegiatan penyuluhan dan bimbingan untuk memberi pengetahuan dan kesadaran, tentang akibat buruk/bahaya penyalahgunaan napza (Depsos RI, 2003). Salah satu unsur yang dapat membentengi siswa dan membebaskan sekolah dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba adalah para guru. Secara psikologis, guru, dapat memberikan pengaruh kuat terhadap perubahan dan pembentukan perilaku anak didiknya di lingkungan sekolah. 

Upaya pencegahan agar anak-anak generasi yang akan datang selamat dari ancaman narkoba, salah satunya yaitu dengan memperkenalkan bahaya narkoba melalui Pembelajaran Tematik Berbasis Proyek kelas VI. Temanya adalah tentang bagaimana bahayanya narkoba jika masuk ke dalam tubuh manusia. Pembelajaran dapat dibantu dengan pemanfaatan media powerpoint dengan menampilkan slide berisi gambar-gambar yang berkaitan dengan tema untuk menarik perhatian siswa dan mempemudah visualisasi. Proyek yang akan dikerjakan peserta didik adalah membuat poster.

Melalui pembelajaran Tematik ini, guru memberikan pengertian dan penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba, hingga dampak-dampak yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba baik dampak fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi. Dampak-dampak tersebut dijelaskan secara jelas sehingga di dalam fikiran anak-anak akan tertanam betapa bahayanya narkoba, bukan rasa penasaran ingin mencobanya. Bukan itu saja, anak-anak harus tau hukuman apa saja jika mengkonsumsi ataupun mengedarkan narkoba. Tujuanya supaya mereka tidak  berani mencoba mengonsumsi apalagi mengedarkan narkoba. Selain itu, guru juga bisa menunjukkan perbandingan antara pengguna narkoba dan  anak yang berprestasi sebagai motivasi.

Setelah anak-anak faham dengan bahaya  narkoba maka guru mengajak anak didiknya untuk membuat poster anti narkoba dalam beberapa kelompok. Poster adalah suatu media publikasi yang di dalamnya terdapat teks, gambar, atau perpaduan keduanya dimana tujuannya untuk memberikan informasi atau pesan kepada khalayak. Anak-anak berkreasi membuat gambar dan tulisan yang mereka inginkan dalam bentuk poster tentang anti narkoba. Poster tersebut dapat berupa pesan maupun ajakan atau seruan untuk menjauhi narkoba. Guru dapat memberikan beberapa contoh poster melalui media powerpoint untuk memancing ide siswa, siswa dibebaskan berkreasi sehingga pembelajaran akan semakin asik dan menyenangkan.

Dari hasil kreasi siswa membuat tulisan dalam bentuk poster jauhi narkoba guru bisa memberikan rewad atau penghargaan kepada anak didiknya. Penghargaan ini bisa diambil dari poster terbaik dalam kategori kalimat paling menarik, gambar atau warna yang paling menarik. Kemudian poster hasil kreasi siswa dapat dipasang di dinding-dinding sekolah yang bisa terjangkau oleh seluruh warga sekolah untuk membacanya.

Semoga contoh pembelajaran ini dapat menjadi inspirasi bagi guru untuk dapat merancang upaya preventif yang tidak hanya efektif tetapi juga menyenangkan. Dan mudah-mudahan anak didik kita menjadi anak-anak yang bebas dari narkoba sampai kapanpun. Menjadi anak-anak pandai, berkreasi dan berprestasi hingga akhirnya dapat membanggakan kedua orang tuanya dan juga bangsa Indonesia, Semoga.

 

*) Penulis adalah guru MI Ma’arif NU 1 Cipawon Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga

editor & publisher : sri lestari

Translate ยป