Purbalingga – Mengingatkan akan kematian yang pasti akan dihadapi oleh setiap manusia, Tohar Penyuluh Agama Islam Non PNS KUA Kecamatan Bojongsari menyampaikan dalam pengajian rutin Kamis Pagi di Aula KUA Bojongsari.
Kematian datang tidak bisa diajukan ataupun dimundurkan. Menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk mempersiapkan diri menghadapi datangnya kepastian tersebut.
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya, (QS. Al A’raf : 34).”
Seringkali manusia dilenakan oleh kenikmatan dunia, sehingga mereka lupa akan mengingat mati. Padahal manusia telah diingatkan untuk memperbanyak mengingat pemutus semua kenikmatan, yakni maut atau mati, lanjut Tohar.
Kematian membutuhkan bekal, mati tanpa bekal bagaikan orang mengarungi samudra tanpa perahu. Manusia mati ketika menuju kubur ada 3 hal yang mengiringi. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim :
“Yang mengikuti mayit ke pekuburannya ada tiga : keluarganya, hartanya dan amalnya, dua hal kembali dan satu hal tetap mengikuti. Yang kembali keluarga dan harta, sedang yang tetap memgikutinya adalah amalnya.”
Oleh karena itu, manusia hendaknya mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya agar dalam menghadapi kematian manusia bisa dalam kondisi benar-benar siap.
Kontributor: Artanti Laili Zulaiha
Penerbit : Sri Lestari