Media Audio Visual yang Menantang pada Pembelajaran IPA di MIM Pepedan
Oleh : Suyatno, S.Pd.I*)
PADA era modern seperti sekarang ini, teknologi sudah banyak dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran. Guru dapat mengemas materi pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga pembelajaran tidak membosankan. Apalagi dunia anak adalah dunia bermain, mereka akan lebih senang dengan keunikan, kegembiraan dan hal yang menantang. Sehingga penulis tergerak untuk melakukan pembelajaran IPA agar lebih menantang di MIM Pepedan dengan media audio visual.
Menurut (Hermawan,2007) mengemukakan bahwa media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.
Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media pembelajaran merupakan perantara atau alat untuk memudahkan proses belajar mengajar agar tujuan pengajaran tercapai secara efektif dan efisien (Darmuin,dkk,2013: 150 ).
Media audio visual adalah media yang melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses pembelajaran. Pesan dan informasi yang disampaikan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan non verbal seperti video pembelajaran.
Menurut Wahyana sebagaimana dikutip oleh Trianto (2010:136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik,dan dalam penggunaannya menggunakan cara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
Oleh karena itu, IPA sebagai ilmu dasar dan mata pelajaran yang diujikan perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar. Dalam hal ini sebagai guru harus bisa menelaah apa yang sedang dibutuhkan siswa dalam mempelajari IPA. Agar dapat hasil yang baik atau melebihi KKM.
Berdasarkan pengalaman penulis, saat mengajarkan IPA kesulitan –kesulitan siswa untuk memahami pokok bahasan tersebut adalah pembelajaran hanya berpusat pada guru, metode pembelajaran masih konvensional, siswa kurang antusias untuk belajar dan masih banyak peserta didik yang bermain sendiri, bercerita dengan teman sehingga guru harus selalu mengkondisikan kelas agar peserta didik lebih fokus terhadap materi yang disampaikan.Disamping itu keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang baik dan sesuai dengan tujuan yang ditargetkan.
Dalam proses belajar mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya mengetahui nilai kegunaan dan mengetahui pengunaan media pendidikan, melainkan harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakannya. Sehubungan dengan hal itu ada beberapa prinsip/ kriteria penggunaan media yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu:
- Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
- Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
- Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah untuk memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajaratau mungkin sudah tersedia di sekolah.
- Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran
- Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung.
- Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa (Anissatul,2009:113).
Untuk itu, guru harus mencari inovasi dan solusi untuk mengatasi permasalahan pelajaran IPA yaitu dengan menggunakan metode audio visual. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio visual untuk pembelajaran yaitu:
- Guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih media audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
- Guru juga harus mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk film ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran.
- Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelasan global tentang isi film, video atau televisi yang akan diputar dan persiapan peralatan yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran
- Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru melakukan refleksi dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
Banyak sekali keunggulan metode audio visual, diantaranya: 1) dapat menarik perhatian peserta didik, 2) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar siswa dapat memperoleh informasi dari ahlinya, 3) Dalam mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya, 4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang, 5) keras lemahnya suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi dengan komentar , 6) guru bisa mengatur gerakan gambar/video tersebut.
Setelah menerapkan metode audio visual pada kelas, pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa antusias mengikuti pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dapat ditingkatkan.
*) Penulis adalah guru kelas MIM Pepedan, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga.
editor & publisher : sri lestari