DALAM sebuah podcast, pendakwah Husein Ja’far al-Hadar berkisah, suatu saat dia diminta mengajar ngaji di sebuah keluarga yang kaya dan digaji Rp 2 juta per bulan.Namun bulan berikutnya dia tidak lagi mengajar di situ setelah mengetahui jika keluarga kaya itu membayar gaji pelatih anjingnya sebesar Rp 8 juta per bulan.
Di tengah pesatnya kemajuan, penghargaan terhadap guru ngaji hingga saat ini masih sangat rendah dibanding profesi lainnya. Apa lagi mereka yang berada di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan. Padahal, peran mereka dalam membimbing masyarakat sangatlah penting.
Tidak terkecuali di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Di tengah tingginya angka kemiskinan yang mencapai 11,03%, banyak guru ngaji, ustadz dan ustadzah yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan berpenghasilan di bawah UMR. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga mencatat, jumlahnya lebih dari 60%.
Berkaca pada hal itu, Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga sebagai bagian dari pemerintah harus membuat solusi bagi para pahlawan pencetak generasi berakhlak mulia tersebut.Maka mucullah inovasi “Ustadz Rajin Bertani Mendukung dan Menopang Kehidupan” atau yang dikenal dengan “Urab Mendoan” yang diluncurkan pada 22 Oktober 2023 silam dan terus berjalan hingga saat ini.
Selain melihat kondisi perekonomian guru ngaji yang masih kurang itu, program ini juga berlandaskan pada Nawa Cita Presiden Jokowi yang menekankan pentingnya sektor pertanian, perikanan, dan peternakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Urab Mendoan menyasar para ustadz dan ustadzah di LPQ, madin, ponpes, majelis taklim dan guru madrasah non-PNS yang belum memperoleh sertifikasi. Sejumlah langkah strategis dalam implementasinya yakni penguatan sinergi dan kolaborasi lintassektoral dengan BAZNAS, UPZ Kemenag, serta instansi pemerintah dan swasta. Bantuan kepada para sasaran diberikan berupa dana permodalan, bibit tanaman pertanian, benih ikan dan hewan ternak serta pelatihan dari Dinas Pertanian.Monitoring dan evaluasi juga dilakukan secara berkala dengan melibatkan penyuluh pertanian bergandengan dengan penyulih agama di kecamatan.
Kemenag membranding hasil dari program tersebut melalui media massa maupun media sosial sehingga produk para guru ngaji ini bisa diserap oleh masyarakat luas, selain untuk ketahanan pangan pribadi, juga mendapatkan income dari produk tersebut. Urab Mendoan bertujuan meningkatkan kesejahteraan ustadz melalui pemanfaatan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan secara optimal.
Memperkuat ketahanan pangan bagi para ustadz, guru ngaji, dan pendidik di lembaga keagamaan. Mengintegrasikan nilai-nilai agama yang mendorong etos kerja, kedisiplinan, dan keberlanjutan. Dengan adanya Urab Mendoan, diharapkan kesejahteraan ustadz dan pengajar agama meningkat, ketahanan pangan semakin kuat dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Kantor Kemenag semakin meningkat. Urab Mendoan bukan sekadar program, melainkan sebuah gerakan nyata yang membawa perubahan bagi para ustadz dan lingkungan sekitarnya.
Penulis: Zahid Khasani, Kepala Kantor Kemenag Purbalingga