Purbalingga – Jemaah Haji kelompok terbang 43 telah tiba di Debarkasi Asrama Haji Donohudan Solo pukul 07.45 setelah menjalani penerbangan selama kurang lebih 11 jam dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia G 6243pada hari Sabtu (13/08/2022) pukul 14.50 WAS.
Kloter 43 merupakan kloter terakhir pada gelombang dua, terdiri dari Kabupaten Purbalingga sebanyak 37 jemaah, Kota pekalongan 162 jemaah, Kota Tegal 104 jemaah dan Kabupaten Sleman sebanyak 33 jemaah. Setiba di Aula Jeddah Asrama Haji Donohudan, Jemaah haji swab tes dan dinyatakan negatif keseluruhan.
Ketua PPIH Embarkasi Solo, Musta’in Ahmad melaporkan bahwa Embarkasi haji Solo tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini lebih sedikit jemaah, karena masih ada pembatasan usia dan quota haji yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Embarkasi Solo memberangkatkan 44 kloter. 43 kloter diterbangkan dari Embarkasi SOC sejumlah 15.447 jemaah dan 1 kloter melalui Embarkasi Pondok Gede Jakarta sejumlah 20 jemaah”, katanya.
Dengan rincian 15.199 jemaah, 172 petugas haji kloter, 83 petugas haji daerah dan 13 petugas pembimbing KBIHU.
Sementara itu, Dirjen Penyelengara Haji dan Umroh Kemenag RI, Hilman Latif saat menyerahkan kloter SOC 43 kepada Pimpinan Daerah mengatakan bahwa seluruh prosesi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443/2022 ini secara teknis berakhir dengan kedatangan kloter 43 SOC.
“Harapannya, pengelolaan haji di tahun yang akan datang akan lebih efektif, profesional dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada jemaah kita. Bagaimanapun pelaksanaan haji membutuhkan persiapan yang matang”, harapnya.
Menurutnya, biaya yang diperlukan untuk ibadah haji cukup tinggi, rata-rata kisaran 88 hingga 104 juta perorang. Untuk itu, konsep istitho’ah menjadi konsep dasar dalam ibadah haji.
“Kita ingin memenuhi harapan dari jemaah, banyak yang mulur karena pembatasan usia. Kita memiliki pendaftar haji lansia kurang lebih 900 ribu orang. Mudah-mudahan ada relaksasi dalam pembatasan usia sehingga jemaah dapat memenuhi kerinduan ke Baitullah”, ungkap Hilman.
Haji adalah perjuangan
Perjuangan petugas haji di Makkah, Madinah di Bandara adalah semangat menjaga silaturahmi.
“Petugas haji adalah orang istimewa, semua memakai rompi tidak menunjukkan identitas jabatan dalam institusi mereka. Ada pejabat negara, direktur dan lain-lain.Demi semangat menjaga tugas mulia tamu-tamu Allah”, tuturnya.
“Kami serahkan seluruh Jemaah Haji kloter 43 SOC terakhir, kepada daerah masing-masing. Semoga menjadi haji mabrur, sehat, barokah”, pungkas Hilman (sl)