
Purbalingga (Humas) – PD Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) se eks Karesidenan Banyumas menggelar kegiatan yang dikemas dalam acara “Ngopi Kebangsaan” bertajuk “Deradikalisasi Menuju Harmoni” di Gedung Aula Indragiri kompleks Owabong, Jumat (11/7/2025). Hadir sebagai narasumber Gus Islah Bahrawi selaku Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme POLRI sekaligus Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga Zahid Khasani beserta Kasi PD Pontren Khamimah, Plt. Kasi Bimas Islam Moh. Nur Hidayat, Kasi PAI Wisnu Sudarman dan Kasi PHU Ani Mufarokhah hadir mengikuti kegiatan bersama Kepala Kankemenag Kabupaten Banjarnegara Karsono dan beberapa tokoh penting lainnya.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Zahid Khasani menyampaikan pesan bahwa deradikalisasi menjadi sarana mengembangkan nilai-nilai menyayangi umat antar manusia dan antar umat beragama. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada PD IPARI Kabupaten Purbalingga yang sukses menggelar kegiatan yang diikuti ratusan Penyuluh Agama di lingkungan Kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas dan Cilacap tersebut.
“Apresiasi kepada PD IPARI Purbalingga yang selalu konsisten menghadirkan dakwah sesuai perkembangan zaman”, jelasnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari cara memperkuat komitmen kebangsaan kita melalui visi misi Kantor Kementerian Agama.
Ketua Panitia Khikam Aziz menuturkan, sesuai program Asta Prioritas Kementerian Agama RI, yakni meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, terdapat poin peningkatan moderasi beragama. Kegiatan juga dimaksudkan sebagai penguatan kompetensi penyuluh agama sehingga mereka mempunyai wawasan lebih luas tentang moderasi beragama.
“Sedangkan tujuan kegiatan adalah untuk menguatkan kerukunan umat beragama dalam rangka meneguhkan sikap kebangsaan kita,” ungkapnya.
Penguatan wawasan keagamaan dan kebangsaan sebagai langkah preventif meredam konflik agama. Bahwa keberagaamaan agama merupakan sumber kekuatan bukan sumber konflik. (*)
Kontributor : Sri Lestari
Foto dokumentasi : Arief
Editor & Publisher : Sarwono