Purbalingga (Humas) – Komitmen menjaga kerukunan umat beragama kembali ditekankan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Purbalingga H. Zahid Khasani dalam kegiatan Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, yang digelar pada Jumat (11/7/2025) di RM Bumbu Desa.
Dalam sambutannya, H. Zahid menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kehadiran para tokoh lintas agama dan organisasi keagamaan Islam. Ia menilai, senyum kebersamaan tanpa ada rasa curiga menjadi pertanda kuatnya ukhuwah di tengah masyarakat Purbalingga.
“Agama harus menjadi inspirasi, bukan sekadar aspirasi,” ujar Kakankemenag mengutip pernyataan Menteri Agama RI. Menurutnya, nilai-nilai agama semestinya mampu meningkatkan kerukunan, keseimbangan (tawazun), serta sikap saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menguatkan kembali semangat Moderasi Beragama, dengan mengedepankan empat indikator utama, yakni; Komitmen Kebangsaan.
“Alhamdulillah, di Purbalingga tidak pernah terjadi konflik sosial. Ini karena komitmen kebangsaan kita yang sangat tinggi,” ujar Kakankemenag Zahid.
Indikator kedua, toleransi.Ia menyebut bahwa tingkat toleransi antarumat beragama di Purbalingga sangat tinggi dan menjadi teladan bagi daerah lain.
Indikator ketiga, Anti Kekerasan. Kakankemenag menegaskan, di wilayah Kabupaten Purbalingga terdapat 20 KUA di 18 kecamatan, serta 249 desa, dengan umat Kristen berjumlah sekitar 4.000 jiwa. “Mayoritas masyarakat Muslim menolak kekerasan. Ini harus terus dijaga,” imbuhnya.
Sedangkan indikator keempat adalah Komitmen terhadap Kearifan Lokal.
Kankenkemenag menekankan pentingnya merawat budaya dan nilai-nilai lokal sebagai bagian dari ikhtiar mencegah potensi konflik.
Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh dan pemimpin organisasi, antara lain Ketua APRI, Ketua IPARI, Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua DPD LDII, serta Pimpinan Redaksi Suara Merdeka.
Menutup arahannya, Kakankemenag mengajak seluruh peserta untuk memberikan masukan strategis demi memperkuat sinergi dalam mencegah konflik sosial keagamaan. “Mari kita kelola keberagaman ini dengan bijak. Deteksi dini sangat penting agar tidak ada gejolak yang tak perlu,” pungkasnya.
Kontributor / Publisher : Sri Lestari
Foto ; Ikhsan