Purbalingga – Sesungguhnya Allah SWT sangat suka atau mencintai hamba-Nya ketika ia melakukan suatu pekerjaan dengan sempurna. Hal tersebut dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga KH Muhammad Syafi’ saat memberikan motivasi dan pembinaan kepada para Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) di RM Bumbu Desa Jalan Ketuhu Purbalingga, Rabu (18/5/2022).
Penyelenggaraan kegiatan Halal Bihalal dan Pembinaan ASN yang dipimpin Koordinator KKM MTs Kabupaten Purbalingga Hj. Mudrikah tersebut dihadiri para Pengawas MTs, Kepala MTs Negeri serta Kepala MTs Swasta se-kabupaten Purbalingga.
Kepada 40 Kepala MTs Negeri / Swasta yang hadir Kakankemenag Muhammad Syafi’ meminta agar melakukan berbagai upaya secara lahir maupun batin agar madrasah dapat terus eksis dan berkembang.
“Man jadda wa jadda, kita harus bersungguh-sungguh. Karena di mana ada kemauan di situ ada jalan,” tandasnya.
Ia mengingatkan agar madrasah tidak berdiam diri saja menunggu segala sesuatu terjadi. Sebaliknya ia meminta madrasah untuk bisa mengambil peluang yang ada dari sisi mana saja.
“Ambil peluang dari mana saja, jangan hanya berdiam saja. Madrasah harus merebut bola dari berbagai jalan,” pesannya.
Ia mencontohkan, ada banyak pondok pesantren maupun madrasah yang dari luar sepertinya kelihatan biasa-biasa saja. Tetapi ratusan tahun keberadaan mereka tetap eksis dan bertahan.
“Memang harus melakukan berbagai upaya. Ada lobi-lobi secara hubungan manusia, juga harus ada Robbi – Robbi …atau pendekatan dengan Allah SWT,” jelasnya.
Menurutnya, manusia biasa tidak akan dapat memuaskan atau menjalin hubungan baik dengan seluruh manusia atau pun makhluk Allah lainnya. Maka manusia harus menjalin hubungan baik dengan Allah Sang Pencipta Manusia.
“Karena kalau Allah mencintai seseorang maka Allah memanggil malaikat Jibril. Dan malaikat Jibril mengumumkan kepada para malaikat dan makhluk Allah lainnya bahwa Allah mencintai seseorang tersebut. Sehingga makhluk-makhluk Allah di bumi dan di langit pun mencintainya,” jelasnya.
Ia pun berpesan agar manusia jangan meninggalkan pendekatan kepada Allah (taqorrub ilallah). Karena Allah-lah yang menguasai segala-galanya.
“Maka jangan pernah kita meninggalkan doa, atau permintaan kepada Allah. Jika kita meninggalkan doa maka kita akan dianggap sebagai orang yang sombong,” pesannya.
Kompetisi dan Prestasi
Menghadapi era yang semakin maju, Kakankemenag Muhammad Syafi’ meminta madrasah untuk terus berkompetisi, berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirot) baik dalam prestasi akademik maupun dalam perolehan peserta didik baru melalui berbagai upaya. Di antaranya melalui ikhtiar doa dan ikhtiar ruhaniyah lainnya seperti puasa dengan niat tertentu, amalan bacaan ayat-ayat tertentu dsb.
“Ilmu-ilmu ini diperoleh bisa melalui mimpi baik dari orang-orang shalih. Karena al mubasysyirat masih belum terputus, meskipun wahyu kepada para nabi sudah terputus,” ujarnya.
Ia mengingatkan, selama amalan tersebut tidak melenceng dari syariat bisa diikuti. Namun amalan-amalan yang melenceng dari syariat tentu harus ditinggalkan.
Di akhir pembinaannya, Kakankemenag Muhammad Syafi’ mengapresiasi seluruh madrasah di Purbalingga. Ia juga berharap agar madrasah dapat terus meningkatkan daya saingnya di era yang semakin maju.
“Semoga MTs menjadi pilihan pertama bukan yang kedua, juga para siswa atau peserta didik kita berprestasi, baik prestasi di dunia maupun prestasi di akhirat,” harapnya.* (sar)