Purbalingga–Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, penyuluh agama memiliki peran ganda yakni sebagai penyuluh agama dan penyuluh pembangunan. Hal ini bersumber pada buku-buku yang mengatur tentang petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh agama, bahwa yang dimaksud dengan Penyuluh Agama adalah seorang (PNS / Non PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan di bidang keagamaan dan pembangunan melalui bahasa agama.
Berangkat dari pengertian ini, maka seorang penyuluh agama memiliki peran yang cukup strategis di tengah masyarakat yakni selain sebagai pendakwah, juga berperan sebagai pembimbing, penerang, dan penyambung lisan pemerintah. Artinya seorang penyuluh agama memiliki dua peran penting, yaitu selain berperan sebagai seorang ‘penyuluh agama’ yang bertugas menyampaikan materi-materi keagamaan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan agama dalam rangka memantapkan keimanan dan ketaqwaan serta ketahanan agama dari pengaruh dan ancaman yang bertentangan dengan ajaran agama, juga berperan sebagai ‘penyuluh pembangunan’ yang bertugas mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif ikut serta dalam mensukseskan program-program pemerintah yang tentunya disampaikan dengan menggunakan bahasa agama.
Dalam menjalankan peran gandanya, sebagai penyuluh agama fungsional, Yuyu Yuniawati, yang memiliki kelompok sasaran di Kecamatan Bojongsari, Mrebet dan Kutasari, ikut serta aktif di kegiatan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Ia mengawali keaktifannya di PKK pada tahun 2008 pada Tim Penggerak PKK Kecamatan Bojongsari. Saat ini ia mendapatkan amanah menjadi pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga periode 2021 – 2026 yang telah dilantik oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, pada hari Jum’at tanggal 05 Maret 2021, bertempat di pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga. Sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang penyuluh agama, Yuyu masuk di jajaran POKJA 1 yang membidangi pembinaan karakter keluarga dengan perioritas program :
1. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, didalamnya ada kegiatan pengajian dan pemenuhan sarana perribadatan serta pendataan kelompok pengajian.
2. Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga melalui beberapa kegiatan, yaitu pencegahan penyalahgunaan narkoba, Pencegahan perkawinan anak, Bimbingan pra nikah, Pola asuh seribu hari kehidupan, Pencegahan stunting, Pembinaan kesadaran bela negara, Pembinaan keluarga sadar hukum, Pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
3. Menumbuhkan kesadaran kesetiakawanan social, bertenggangrasa, kebersamaan, saling menghormati inter dan antar umat beragama.
4. Pembinaan dan pemberdayaan kelompok lansia.
Mencermati program-program tersebut, sebagian merupakan program yang menjadi tugas pokok penyuluh agama, ada pula program yang menjadi garapan tugas penyuluh agama bidang keluarga sakinah dan bidang penanggulangan Narkoba dan Hiv/Aids, dan program lainnya pun dapat dijalankan oleh penyuluh agama yang juga berperan sebagai penyuluh pembangunan. Di sinilah sesungguhnya penyuluh agama dapat bersinergi dengan PKK dimana keduanya memiliki peran yang sama-sama strategis dalam memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat yang tentunya berangkat dari keluarga, baik berdaya dan sejahtera di bidang agama dan bidang lainnya.
Dalam menjalankan perannya sebagai penyuluh pembangunan, seorang penyuluh agama tentu dituntut untuk dapat bersinergi dengan lembaga yang ada di pemerintahan. Seperti penyuluh agama bidang penanggulangan NARKOBA dan HIV.AIDS dapat bersinergi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Penanggulangan Aids (KPAD) Kabupaten Purbalingga. Penyuluh agama dapat pula bersinergi dengan organisasi di luar pemerintah yang ikut serta mendukung dan membantu pelaksanaan program pemerintah seperti Ormas (NU, Muhammadiyah, dll), juga PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yang kesemuanya bersinergi demi untuk mewujudkan visi Kabupaten Purbalingga yang yang mandiri dan berdaya saing, menuju masyarakat sejahtera yang berakhlak mulia, dan salah satu misinya yakni mendorong masyarakat Purbalingga yang religius, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Hal ini tentu selaras dengan visi Kementerian Agama yakni terwujudnya masyarakat yang taat beragama, rukun, cerdas dan sejahtera lahir bathin. (Bimas Islam-yoen)