Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga

Gema Braling Gaungkan Gerakan Anti-Bullying di MTs Ma’arif NU 08 Panican

Purbalingga (Humas) Upaya pemberantasan perilaku perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan terus digalakkan. Salah satunya melalui kegiatan Gema Braling (Gerakan Madrasah Berantas Bullying) yang digelar di MTs Ma’arif NU 08 Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Senin (28/7/2025).

Gema Braling MTs Maarif NU Panican
Pengawas Madrasah Torik Jahidin sedang memberikan pengauatn Gema braling kepada siswa siswi MTs maarif NU Panican, Senin (28/7/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak madrasah dengan Pepeling Ulama (Penyuluh Peduli Bullying – Unit Layanan Penyuluh Agama), sebuah inisiatif yang digagas oleh para Penyuluh Agama Islam di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga.

Acara diikuti oleh seluruh siswa-siswi MTs Ma’arif NU 08 Panican dan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Torik Jahidin, dan Penyuluh Agama Islam, Edi Trisnanto.

Dalam sambutannya, Torik Jahidin menekankan pentingnya menciptakan lingkungan madrasah yang ramah dan aman bagi semua siswa. Ia menegaskan bahwa bullying tidak hanya berdampak pada korban secara psikologis, tetapi juga bisa menghambat proses belajar dan tumbuh kembang anak secara menyeluruh.

“Madrasah harus menjadi zona nyaman dan zona aman bagi seluruh peserta didik. Gema Braling adalah bentuk konkret gerakan moral kita dalam menciptakan generasi yang santun, saling menghargai, dan berakhlak mulia,” tutur Torik.

Sementara itu, Edi Trisnanto mengajak para siswa untuk tidak melakukan segala bentuk perundungan, baik fisik, verbal, maupun digital. Ia juga mengenalkan mekanisme layanan Pepeling Ulama sebagai ruang konseling dan pendampingan bagi siswa yang menjadi korban bullying.

“Kami para Penyuluh Agama siap menjadi teman curhat yang aman dan terpercaya. Jika kalian melihat atau mengalami perundungan, jangan diam. Laporkan, dan mari kita selesaikan dengan pendekatan agama dan edukatif,” jelas Edi.

Kegiatan Gema Braling diisi dengan sesi interaktif, pemutaran video edukatif, serta simulasi penanganan kasus bullying di lingkungan madrasah. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi, bahkan beberapa di antaranya berbagi pengalaman pribadi dan berkomitmen menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah.

Kepala MTs Ma’arif NU 08 Panican mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap program serupa dapat terus dilakukan secara berkala untuk mendukung pembentukan karakter siswa yang lebih kuat, tangguh, dan berdaya.

Kontributor : Sri Lestari

Foto : Edi Trisnanto

Post Relate

Translate »
Open chat
Hubungi Kami
Kemenag Purbalingga
Hallo 👋
Apakah ada yang bisa saya bantu?
Skip to content