PURBALINGGA – Tuntutan dakwah digital di dunia maya tidak dapat dipungkiri, untuk itu Penyuluh Agama Islam (PAI) dari Kantor Urusan Agama (KUA) Pengadegan dan Kaligondang membuat konten kreatif untuk dipublikasikan di media sosial (medsos).
Tuntutan sekaligus tantangan tersebut menuntut bagi para PAI untuk memaksimalkan isi konten medsos PAI dalam kepenyuluhan. Pembuatan konten kreatif tersebut mengemuka dalam pertemuan rutin dan silaturahmi PAI Fungsional dan PAI Non PNS dari KUA Kaligondang dan KUA Pengadegan di kediaman Ky Umar Abdul Fatah di Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Rabu (19/5/2021).
Setidaknya setiap PAI memiliki empat medsos yang aktif dan berisi konten-konten yang menarik, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube.
Edi Rujito di dampingi Umi Faizah, selaku PAI Fungsional sekaligus Pendamping PAI Non PNS mengatakan bahwa selain menindaklanjuti arahan dari Kasi Bimas Islam Kankemenag Purbalingga terkait kepenyuluhan secara digital.
“Memaksimalkan konten medsos merupakan keharusan, untuk itu PAI harus kreatif dan inovatif dalam mengelola konten medsos,” ucapnya.
Sementara itu, Artanti Laili Zulaiha dan Imam Edi Siswanto PAI Non PNS yang diberi tugas oleh Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh) dan FKPAI Kabupaten Purbalingga dalam penyampaian materi tentang konten medsos lebih menakankan pada teknis pembuatan dan pengelolaannya.
PAI dari KUA Bojongsari yang akrab di sapa Artanti ini, menjelaskan bahwa Instagram yang akan dibuat atau yang sudah dibuat dapat dimaksimalkan dengan menampilkan foto-foto atau flyer dan video kegiatan kepenyuluhan.
Untuk itu, ia berharap PAI harus mampu memanfaatkan gadgetnya dengan maksimal. Terutama dalam pengambilan foto dan aplikasi pembuatan flyer.
Imam Edi Siswanto, dalam sesi terahir menambahkan bahwa membuat konten dengan isi yang menarik dan kreatif adalah tantangan semua pemilik akun atau konten.
“Agar pesan-pesan kepenyuluhan tampak menarik di medsos, maka dibutuhkan ide atau gagasan dan penggarapan yang baik pula. Sehingga konten yang dibuat para Penyuluh Agam Islam tidak terkesan asal dibuat,” katanya.
Hadir dalam acara pertemuan rutin bulanan dan pelatihan Dakwah Digital, Ketua FKPAI Kabupaten Purbalingga, Rokhedi dan puluhan PAI Non PNS dari KUA Pengadegan dan Kaligondang.(*)
Kontributor/Editor: IES