Purbalingga – Gerakan Pramuka merupakan salah satu metode pendidikan generasi muda melalui penanaman nilai-nilai Dasa Dharma Pramuka yang sejalan dengan visi misi madrasah. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono dalam acara Temu Bina Damping Perkemahan Pramuka Madrasah (PPM) ke-1 Kabupaten Purbalingga di Bumi Perkemahan Munjuluhur Desa Karangbanjar – Bojongsari, Sabtu (5/1/2109).
Kegiatan yang diikuti 90 orang Bina Damping dan Pimpinan Kontingen tersebut bertajuk “Mengakrabi Gerakan Pramuka“. Dalam kesempatan tersebut Karsono berharap, Pramuka di madrasah benar-benar menjadi kegiatan ektra kurikuler wajib. Ia juga sangat mengapresiasi gebrakan PPM yang diprakarsai pengurus Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) Kabupaten Purbalingga.
“PPM ini adalah upaya untuk mewujudkan madrasah hebat dan bermartabat. Ini cara yang hebat dan smart, agar madrasah di masyarakat semakin menjadi idola,” ungkapnya.
Karsono juga menyetujui jika PPM digelar secara berjenjang. Tahun 2019 untuk jenjang Ibtidaiyah (MI), tahun 2020 untuk jenjang Tsanawiyah (MTs) dan tahun 2021 jenjang Madrasah Aliyah (MA). Sehingga pada Tahun 2022 kembali ke jenjang Ibtidaiyah.
Selain itu ia juga sependapat jika kegiatan PPM difungsikan sebagai dokumen Kenaikan Pangkat atau Kredit Poin bagi ASN di jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga.
“Panitia buatlah piagam, nanti dibubuhkan tanda tangan Ketua Kwarcab Purbalingga dan Kakankemenag,” janjinya.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga, Trisnanto Sri Hutomo pun menyambut baik dan menyepakati kerjasama tersebut. (sri/sar)
