Purbalingga (Humas) – Dalam upaya memperkuat peran keluarga sebagai fondasi utama pembentukan karakter anak, Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karanganyar melaksanakan kegiatan Parenting Islami di SD Negeri 2 Kaliori, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran orang tua tentang pentingnya keteladanan dalam mendidik anak ini diikuti dengan antusias oleh para wali murid dan guru SDN 2 Kaliori. Dua Penyuluh Agama Islam KUA Karanganyar, Sayono dan Artanti Laili Zulaiha, hadir sebagai narasumber. Doa penutup dipimpin oleh Tarom, juga dari KUA Karanganyar.
Wakil Kepala Sekolah SDN 2 Kaliori, Nur Fijriatun, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada para Penyuluh Agama Islam KUA Karanganyar yang telah berbagi ilmu dan pengalaman. Materi parenting seperti ini sangat bermanfaat bagi kami, khususnya para orang tua, dalam menghadapi tantangan pendidikan anak di era digital,” ujarnya.
Sebagai narasumber pertama, Sayono menyampaikan materi Pola Asuh Anak dalam Islam. Ia menegaskan bahwa pola asuh Islami harus berpijak pada kasih sayang, keteladanan, dan tanggung jawab moral orang tua terhadap anak.
“Anak adalah amanah dari Allah SWT. Dalam Islam, mendidik anak bukan hanya memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi juga membentuk akhlak dan keimanan mereka. Orang tua harus menjadi teladan dalam ucapan dan perbuatan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa keteladanan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar daripada sekadar nasihat.
“Jangan berharap anak berperilaku jujur jika di rumah mereka melihat kebohongan. Keteladanan adalah pendidikan terbaik,” imbuhnya.
Narasumber kedua, Artanti Laili Zulaiha, menyampaikan materi Tips Menasihati Anak Laki-laki dan Perempuan. Ia menjelaskan bahwa dalam psikologi Islam, terdapat perbedaan karakter dan cara berpikir antara anak laki-laki dan perempuan yang perlu dipahami oleh orang tua.
“Anak laki-laki cenderung rasional dan suka tantangan, maka nasihat kepada mereka sebaiknya disampaikan dengan logika dan kepercayaan. Sementara anak perempuan lebih emosional, sehingga membutuhkan pendekatan yang lembut dan penuh empati,” terangnya.
Artanti juga menekankan pentingnya memilih waktu dan kata yang tepat saat menasihati anak.
“Jangan menasihati anak ketika mereka sedang marah atau sedih. Tunggu hingga suasana hati tenang agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik,” ungkapnya.
Kegiatan Parenting Islami ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Tarom, Penyuluh Agama Islam KUA Karanganyar, yang memohon agar para orang tua senantiasa diberi kekuatan, kesabaran, dan kebijaksanaan dalam mendidik anak-anaknya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergi yang kuat antara sekolah, keluarga, dan KUA dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, berakhlakul karimah, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.
Sebagai bagian dari layanan masyarakat, KUA Karanganyar juga membuka Layanan Konsultasi Keluarga dan Keagamaan pada jam kerja KUA. Layanan ini gratis (Rp0,-) dan terbuka bagi siapa pun yang membutuhkan bimbingan terkait kehidupan keluarga, pendidikan anak, maupun persoalan keagamaan.
Sumber : Blog KUA Kecamatan Karanganyar ( https://sinarkuakaranganyar.blogspot.com/2025/11/parenting-islami-di-sd-n-2-kaliori.html )
Editor/Publisher : Sri Lestari
