Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga

Menggapai Keluarga Sakinah Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

Keluarga sakinah merupakan mimpi dan harapan dari setiap pasangan yang akan dan telah melangsungkan pernikahan. Dalam perjalanannya, sebuah pernikahanan acap kali antara suami istri mengalami kendala atau permasalahan di dalamnya yang di sebabkan baik di antaranya karena faktor perbedaan karakter dan sifat, kondisi ekonomi, maupun faktor lain yang memantik sebuah perselisihan bahkan terkadang sampai berujung perceraian. Dalam Islam, sudah di berikan kisi-kisi bagaimana membangun keluarga yang sakinah. Diantaranya dalam sebuah hadis disebutkan:

 خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِيْ 

“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR Ibnu Majah)

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW telah menjadi contoh bagimana beliau dengan sangat baik dan bijak dalam memperlakukan dan membina keluarganya. Beliau sangat menyayangi istrinya, menyayangi anak anaknya, termasuk pula sangat menyayangi kedua cucunya, Hasan dan Husein, dengan tanpa mengesampingkan tugasnya sebagai Utusan Allah

Suatu ketika, Aisyah ditanya oleh seorang sahabat, apa yang dilakukan Rosulullah SAW ketika berada di rumah? Aisyah r.a menjawab: mengerjakan pekerjaan rumah, maka apabila telah masuk waktu shalat, beliau keluar untuk sholat.

Termasuk pula tatkala Nabi Muhammad SAW datang ke masjid untuk melaksanakan shalat fardlu malam (maghrib atau isya), beliau mengendong kedua cucunya, yakni Hasan dan Husein dan kemudian diturunkan untuk memulai melaksanakan shalat. Ketika Nabi sedang bersujud, tiba tiba Hasan dan Husein bermain di punggung beliau, dan beliau tidak lantas menurunkan Hasan dan Husein, akan tetapi justru Nabi memperpanjang sujudnya hingga cucunya puas bermain, baru kemudian mengangkat kepalanya.

Apa yang telah dilakukan oleh Nabi tersebut adalah contoh nyata bagaimana seharusnya kita bersikap dalam keluarga. Menciptakan suasana penuh keharmonisan dengan cinta kasih, memahami dan menjalankan tanggung jawab sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing, saling membantu dalam menyelesaikan urusan rumah tangga, menghargai pendapat ketika terjadi perbedaan, termasuk bersama-sama dalam merawat dan mendidik anak, khususnya dalam pendidikan yang menanamkan nilai-nilai islam.

Keluarga adalah satu miniatur sebuah negara, sehingga dalam pengelolaanya, perlu di lakukan manajerial yang baik. Memperlakukan dengan baik dan saling menghargai dalam keluarga adalah adalah kunci mewujudkan keluarga yang sakinah. Jika apa yang telah di lakukan oleh Nabi mampu kita teladani dan praktikkan, maka keluarga sakinah bukan hanya menjadi sebuah mimpi dan harapan, melainkan menjadi sebuah kenyataan yang dapat kita temukan dan rasakan.

Ditulis oleh: Adam Fadli Hidayat (CPNS Penghulu Ahli Pertama KUA Kecamatan Karangreja, Kankemenag Kab. Purbalingga)

Editor/Publisher : Sri Lestari

Post Relate

Translate »
Open chat
Hubungi Kami
Kemenag Purbalingga
Hallo 👋
Apakah ada yang bisa saya bantu?
Skip to content