
Purbalingga (Humas) – Sosialisasi dan penguatan inovasi berdampak Ustadz Rajin Bertani Mendukung dan Menopang Kehidupan (Urab Mendoan) berlangsung maraton sejak 11 – 19 Juni 2025 di 18 kecamatan se-Kabupaten Purbalingga. Agenda putaran terakhir bertempat di Aula Balai Desa Karangjambu, Kecamatan Karangjambu, Kamis (19/6/2025). Hadir dalam sosialisasi, Forkompimcam Karangjambu dan peserta soisalisasi yang terdiri dari Ustadz Ustadzah Pondok pesantren, Madin dan TPQ di wilayah kecamatan setempat.
Ketua Tim Urab Mendoan Khamimah mengatakan, kegiatan sosialisasi ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat peran para ustadz dan ustadzah dalam pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian. “Program ini bukan sekadar inovasi, tapi bentuk nyata keberpihakan Kementerian Agama terhadap kesejahteraan para pendidik keagamaan nonformal,” ungkapnya.

Menurutnya, melalui program Urab Mendoan, para ustadz tidak hanya didorong untuk produktif secara spiritual, tetapi juga secara ekonomi melalui kegiatan bercocok tanam yang terintegrasi dengan pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan. “Harapannya, para ustadz bisa mandiri secara ekonomi tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai pendidik umat,” tambahnya.
Selama pelaksanaan di 18 kecamatan, tim bekerja sama dengan KUA Kecamatan, Pengawas Madrasah Kecamatan serta Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan. Kegiatan ini juga menjadi ajang dialog dan diskusi terbuka antara tim dengan para peserta untuk mengikuti pelatihan dan mendengarkan aspirasi serta masukan demi penguatan program ke depan.
Sementara itu, Camat Karangjambu Puji Muslihun menyampaikan apresiasi atas inisiatif program yang dinilainya sangat relevan dengan kondisi masyarakat pedesaan. “Urab Mendoan ini adalah contoh inovasi kolaboratif antara agama dan pembangunan. Kami siap mendukung pelaksanaannya di tingkat kecamatan,” tegasnya.

Menurutnya, program inovasi apapun jika sejalan dengan program kemandirian dan ketahanan pangan tidak alasan untuk menolak.
Puji berharap, semoga inovasi Urab mendoan senantiasa berkelanjutan dari masa ke masa dan banyak manfaat yang bisa dipetik oleh masyarakat.
Antusiasme peserta terlihat dari berbagai pertanyaan yang muncul selama sesi diskusi, mulai dari teknis pertanian hingga strategi pemasaran. “Semoga program ini terus berlanjut dan berkembang,” harap salah satu peserta, Susanto, salah satu Guru di MI Maárif NU 2 Jingkang.
Dengan berakhirnya rangkaian sosialisasi ini, Tim Urab Mendoan berkomitmen melanjutkan tahapan berikutnya berupa monitoring dan evaluasi, pelatihan teknis, serta penguatan jejaring dengan mitra, baik pemerintahan desa, kecamatan dan swasta dalam pemasaran produk.*

Kontributor : Sri Lestari
Foto : Wiwit Aryati