Purbalingga – Sebagai upaya meningkatkan komitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga mengadakan Pembinaan ASN bertempat bertempat di Aula Uswatun Khasanah Purbalingga, Senin (9/5/2022).
Kegiatan yang digelar pada hari pertama masuk setelah cuti bersama Idul Fitri 1443 H tersebut diikuti pejabat dan karyawan di Kantor Kemenag Purbalingga, Kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan Pengurus KKM RA/MI/MTs/MA, AGPAII, APRI, FKPAI, Pokjawas dan Pokjaluh Kabupaten Purbalingga.
Selaku ketua penyelenggara kegiatan Plt. Kasubbag TU Sarif Hidayat yang juga Kasi Bimas Islam dalam keterangannya menjelaskan, kegiatan tersebut sekaligus menjadi tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi di tingkat Kanwil Jawa Tengah beberapa waktu sebelumnya. Selain menjadi ajang pembinaan dan silaturahmi, dalam kesempatan tersebut juga disampaikan laporan kegiatan dan informasi teraktual oleh para Kasi dan Penyelenggara Zawa.
“Alhamdulillah pelaksanaan Salat Ied yang digelar di Alun-alun Purbalingga pada 1 Syawal lalu berjalan lebih tertib dan lancar dibandingkan pada tahun sebelumnya,” ujarnya selaku Kasi Bimas Islam.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga KH Muhammad Syafi’ dalam pembinaannya meminta ASN di jajarannya untuk mengikuti pesan-pesan yang disampaikan Menteri Agama.
“Salah satunya bahwa Menteri Agama menegaskan tidak mentolerir siapapun ASN di Kementerian Agama yang menyalahi kesepakatan kebangsaan dan ideologi kebangsaan. Akan ada sanksi dari yang ringan hingga berat,” ujarnya.
Ia menambahkan, kesepakatan kebangsaan di dalamnya termasuk regulasi dan keputusan-keputusan lembaga – lembaga tinggi negara.
“Apalagi Kementerian Agama kita sebagai organisasi pemerintahan yang memberikan pelayanan kepada umat. Masalah keumatan dan kemaslahatan menjadi tugas kita, ini perlu menjadi perhatian,” jelasnya.
Menurutnya, kerja di Kementerian Agama harus jelas tolok ukurnya. Baik tolok ukur hasil maupun manfaat.
“Setiap kegiatan yang dilakukan harus meningkatkan atau memberikan nilai tambah. Jangan sampai keberadaan kita keadaannya seperti ketidakadaannya. Ada dan tidak ada sama, tidak memberikan manfaat, jangan sampai,” pesannya.
Seperti halnya seorang guru yang harus menguasai materi dan metodologi. Jika dua orang guru sama penguasaannya di bidang materi, maka guru yang lebih menguasai metodologi akan lebih efektif dan lebih sukses, tambahnya.
Harapan
Tekait semangat dalam ber-Idul Fitri Kakankemenag Muhammad Syafi’ berharap ketaatan ASN di jajarannya selaku umat Islam semakin bertambah (syawala) bukannya semakin berkurang (syawwala).
“Ramadan itu bulan pendidikan yang berskala internasional. Begitu datang bulan suci Ramadan, maka umat Islam di berbagai belahan dunia melaksanakan perintah ibadah puasa tanpa membedakan suku, bahasa, dan batas-batas negara,” jelasnya.
Ia pun meminta jajarannya meningkatkan rasa syukur terhadap tugas dan amanah yang diberikan. Hal tersebut diwujudkan dengan cara melaksanakan tugas dan kewajiban yang diembankan sesuai tugas dan fungsinya dengan baik, tidak sekedar menggugurkan kewajiban apalagi hanya terus mengejar hak tanpa mempedulikan kewajibannya.
Di akhir pembinaannya Kakankemenag Muhammad Syafi’ menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi terhadap laporan dan kinerja para pejabat di lingkungannya. Ia pun meminta ASN di jajarannya terus bersemangat dalam bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat.* (sar)