Serentak gerakan berdoa dari rumah diluncurkan

Resmi Luncurkan #PrayFromHome, Menag: Ikhtiar Dlohir Sudah dan Akan Terus Dilakukan Pemerintah, Ikhtiar Bathinpun Terus Dilangitkan

Purbalingga-Kementerian Agama hari ini secara resmi meluncurkan tagar, #Prayfromhome atau berdo'a dari rumah sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan 5 (Lima) M, yakni: Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Membatasi Mobilitas dan Interaksi agar terhindar dari penularan virus corona. 

Launching yang dimulai sekitar pukul 10.07 WIB itu, juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Kementerian Agama RI untuk mensosialisasikan tanda tagar dengan simbol # (Bahasa Inggris: hashtag-red) dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa covid 19 masih berada disekitar kita.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melalui akun Twitternya menulis: “Ikhtiar dlohir sudah dan akan terus dilakukan Pemerintah. Bukan hanya itu, ikhtiar batin juga terus dilangitkan. Semoga pandemi lekas sirna. Ayo kita semua #PrayFromHome,” tulis Gus Menag. Rabu, (07/07).

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi Publik, Media, dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo beberapa waktu lalu menyampaikan arahannya pada rapat internal bersama Biro HDI dan para Kasubbag Humas Kantor Wilayah seluruh Indonesia secara virtual yang dipandu Dodo Murtado bahwa Kementerian Agama mendapat tugas untuk menyelenggarakan do'a bersama untuk keselamatan masyarakat dan Bangsa.

“Kementerian kita mendapat tanggungjawab besar dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan do'a bersama lintas agama yang penyelenggaraannya direncanakan pada hari Minggu, tanggal 11 Juli 2021,” ungkap Prasetyo.

Menurut Wibowo, Pemerintah sudah sangat maksimal dalam mengatasi pandemi ini, khususnya yang berkaitan dengan bidang Kesehatan dan Kebijakan (Ikhtiar dzohir-red). Kini saatnya melakukan ikhtiar bathin dalam bentuk do'a kepada Tuhan Yang Maha Esa selaku pemilik kehidupan di bumi.

“Bapak Presiden memerintahkan agar kegiatan ini tidak hanya Iven semata, tetapi diciptakan agar menjadi sebuah gerakan masyarakat agar ingat kepada Tuhan dan selalu berdo'a setiap harinya agar pandemi ini segera diangkat oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena Do'a adalah obat mujarab yang harus kita panjatkan.” tuturnya.

“Gerakan berdo'a dari rumah ditengah-tengah PPKM Darurat, disamping tentunya kita bekerja dari rumah,” jelas Wibowo.

Dalam meramu kegiatan ini, kita telah merancang konsep pelaksanaannya, yang dapat dibagi dalam pra kondisi dan pasca kegiatan.

“Pra kondisi adalah dimulainya peluncuran #PrayFromHome, yang telah diluncurkan hari ini, kemudian diikuti nanti dengan gerakan Hening Cipta 10.10.07 serentak seluruh Indonesia, lalu puncaknya do'a dari 6 (Enam) Tokoh Agama,” terang Staf Khusus Menag itu.

Kita juga akan membuat vidio pendek berupa: Do'a, Harapan atau Testimoni dari masyarakat dari berbagai lapisan latar belakang Agama, Suku, Bahasa yang berisi: Harapan, Do'a-doa agar pandemi ini segera berlalu dan Tuhan memberi kesembuhan pada para pasien yang sedang dirawat serta do'a-do'a terbaik bagi yang telah mendahului kita.

“Diatas semua cobaan ini, kita bergantung kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT agar pendemi ini segera berlalu dan kita bisa kembali pada kehidupan normal seperti sebelum ada pandemi,” harapnya. (im).

HUMAS

 editor & publisher : sri lestari

Translate ยป