Purbalingga – Sejumlah 312 siswa Kelas VII bersama 24 guru pendamping MTs Negeri 1 Purbalingga mengikuti kegiatan Outing Class P5RA (Pembelajaran di luar kelas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin) selama sehari, Kamis (19/1/2023).
Kepala MTsN 1 Purbalingga, Hj. Siti Mudrikah menjelaskan, P5RA merupakan salah satu suplemen penting yang ada pada Kurikulum Merdeka.
“Ada 312 siswa Kelas VII MTs N 1 Purbalingga yang mulai tahun pelajaran ini menerapkan Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada tiga tempat yang dikunjungi dan semuanya berada di wilayah Kabupaten Purbalingga yakni Limbah Pustaka di Desa Muntang Kecamatan Kemangkon, PT Slamet Langgeng –produsen permen Davos tertua di Indonesia yang berada di Jalan Gunung Kelir, Kelurahan Purbalingga Kulon, dan D’Las Lembah Asri Serang di Desa Serang, Kecamatan Karangreja.
Waka Humas MTsN 1 Purbalingga Abas Rosadi dalam keterangannya menjelaskan, untuk mendukung kegiatan tersebut, pihaknya menyediakan 6 armada bus, dan start perjalanan dari MTs Negeri 1 Purbalingga dilakukan tepat pukul 07.00 WIB.
Menurutnya, kunjungan pertama ke Limbah Pustaka di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon. Di sana, para pelajar dipandu oleh narasumber sekaligus pendiri Limbah Pustaka, R. Roro Hendarti dan dibantu beberapa orang relawan. Para siswa diberi pengetahuan tentang konsep Limbah Pustaka. Dalam penjelasannya, Roro Hendarti menjelaskan konsep Limbah Pustaka yaitu bersumber pada pengelolan sampah masyarakat yang diintegrasikan dengan perpustakaan desa.
Dijelaskannya, di sana juga ada program sedekah sampah. Roro Hendarti bersama beberapa relawan terutama ibu-ibu desa setempat memilah sampah dari masyarakat menjadi beberapa kategori yaitu sampah organik, sampah anorganik, sampah beracun dan sampah tak beracun.
Hasil pemilahan sampah tersebut dikumpulkan dan dijual dengan sebagian uangnya digunakan untuk operasional perpustakan dan membeli buku untuk disewakan kepada masyarakat secara gratis. Saat ini, koleksi buku sudah mencapai ribuan
“Selain itu Limbah Pustaka juga mengolah sampah menjadi kerajinan tangan berupa souvenir, budidaya maggot dan pupuk organik cair. Untuk saat ini, Limbah Pustaka menjadi percontohan , karena banyak menjuarai kejuaraan baik regional maupun nasional,” jelasnya.
Pabrik Permen Tertua
Dalam kegiatan kedua, peserta kegiatan mengunjungi PT. Slamet Langgeng-produsen permen Davos legendaris yang berdiri 28 Desember 1931 dan berlokasi di Kelurahan Purbalingga Kulon. Pabrik tersebut memiliki usia yang lebih tua dari pada NKRI yang merdeka pada 17-8-1945.
Koordinator Factory Visit PT Slamet Langgeng, Suci Farida menjelaskan, pihaknya mengadakan program Factory Visit Davos. Yakni para siswa yang berku jung ke sini, akan difasilitasi untuk mengamati proses produksi, penggilingan gula, oven, perminyakan, proses cetak sampai pengemasan hingga permen siap jual.
“Selain itu ada games dan lomba membungkus permen davos dan juga pembuatan konten TikTok dan Instagram dengan juara 1,2, dan 3 akan mendapatkan beasiswa,” ujarnya.
Ditambahkan oleh National Sales Manager Dwi Susyani, program Factory Visit sebagai bagian dari pengenalan Davos dan produk-produknya supaya dikenal khususnya di kalangan milenilal atau generasi Z dan masyarkat secara lebih luas.
Salah satu peserta Nur Irsyad menyampaikan, selain berkeliling mengamati proses produksi permen Davos, para peserta juga mencicipi permen davos, serta mendapatkan souvenir semua produk Davos ketika pulang.
Selepas melaksanakan Salat Dhuhur berjamaah di masjid ikonik Purbalingga yaitu Masjid Muhammad Cheng Ho di Selaganggeng, Kecamatan Mrebet peserta Outing Class mengunjungi Agrowisata D’las Lembah Asri Serang Purbalingga.
Di lokasi tersebut peserta mendapatkan tutorial penanaman sayur dengan pupuk organik. Selain itu mereka mereka membidik jenis-jenis tanaman dengan menggunakan Google Lens untuk diterjemahkan menjadi bentuk teks.
Sembari menikmati hawa pegununmgan yang sejuk dan panorama pegunungan yang indah, peserta menikmati aneka wahana wisata yang ada. Seperti ATV, Dino Land, Taman Kelinci, Taman Salju dan masih banyak wahana lainnya. *(abas/sar)