Purbalingga – Salah satu syarat pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka adalah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk bebas Covid -19 yang dilakukan melalui tes yang dilaksanakan secara resmi oleh Dinas Kesehatan terkait. Mematuhi aturan pemerintah terkait pelaksanaan kegiatan Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sejumlah 52 peserta yang terdiri dari 26 guru dan pegawai serta 26 peserta didik MTsN 3 Purbalingga mengikuti Rapid Test Antigen yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga di madrasah tersebut, Kamis (20/5/2021).
Kepala MTsN 3 Purbalingga Sudir menjelaskan, salah satu syarat untuk pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di MTs N 3 Purbalingga sesuai dengan arahan Kementerian Agama dan Dinas Kesehatan adalah sebelum pelaksanaan uji coba PTM pihak madrasah diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan termasuk di dalamnya pelaksanaan rapid test antigen.
“Alhamdulillah madrasah kami sudah melaksanakan dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Pada pagi hari ini madrasah kami sudah melaksanakan swab antigen untuk seluruh dewan guru dan pegawai serta peserta didik yang mengikuti uji coba PTM,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari hasil dari rapid test antigen tersebut semua peserta dinyatakan negatif.
“Mudah-mudahan selanjutnya kami segenap guru dan pegawai serta peserta didik kami sehat, tidak ada halangan suatu apapun dan terhindar dari wabah virus corona,” harapnya.
Kasi Suspend dan Imunisasi Dinas Kesehatan Purbalingga Kusmanto menjelaskan, dalam rangka pembelajaran tatap muka setiap guru dan siswa harus menjalani rapid test antigen.
“Apabila guru dan siswa dalam kondisi tidak sehat maka bisa terjaring dan selanjutnya diisolasi serta tidak bisa mengikuti pembelajaran tatap muka,” jelasnya.
Menurutnya meskipun hasil seluruhnya negatif tetapi protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan untuk menghindari penyebaran covid-19.
Tidak Hadir
Waka Kesiswaan Lina Imelda menjelaskan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti uji coba PTM adalah 32 siswa. Pada kegiatan tersebut ada 6 siswa yang tidak bisa hadir dikarenakan 3 siswa sakit dengan izin menunjukan surat keterangan dokter dan 3 siswa lainnya izin sedang berada di luar kota.
“Khusus untuk ke-6 siswa tersebut akan dilakukan tindak lanjut pada Senin (24/5) besok untuk dilakukan rapid test antigen langsung di Puskesmas Bukateja sebagai syarat supaya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihak madrasah berharap keenam peserta didik tersebut pada hari yang sudah ditentukan bisa mengikuti rapid dalam keadaan sehat.
“Mudah-mudahan semua sehat dengan hasil rapid test antigen negative, sehingga seluruhnya bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Dan semoga uji coba PTM berjalan lancar dan sukses,” ungkapnya. (emi/sar)