Pola pikir pimpinan harus kekinian

Purbalingga- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, H. Karsono membuka kegiatan Sosialisasi Manfaat Program Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun Bagi Guru Madrasah Non ASN Pada Kemenag Purbalingga . Sosialisasi yang diselenggarkan atas kerjasama  Kankemenag Purbalingga dan BPJS Ketenagakerjaan Purbalingga ini  melibatkan sebanyak  80  guru madrasah Non ASN dari jenjang RA/BA/TA, MI, MTs dan MA.  Sosialisasi dilaksanakan di  Aula Uswatun Hasanah, Rabu (01/12) yang sedianya akan digelar pada hari Selasa (30/11).

Kepala Kankemenag H. Karsono mengapresiasi atas kerjasama ini. Ia menegaskan bahwa salah satu sikap pimpinan diantaranya terus menerus berikhtiar memikirkan kesejahteraan bagi diri, rekan kerja dan anak buahnya.

“Jangan  sampai kita hanya mengharapkan hasil kerja mereka saja tetapi tidak  diimbangi dengan kesejahteraan.  Maka tepat sekali jika ada sosialisasi untuk  persiapan dihari tua kelak”, tandasnya.

Ia melanjutkan, jika BPJS Ketenagakerjaan menawarkan berbagai program, maka pihaknya mendiskusikan apakah mampu ditetapkan dijajaran hingga tingkat  bawah. Jika tidak  mampu, pihaknya menolak. Kepala Kantor menyatakan bahwa banyak sekali produk BPJS yang bisa diambil dan diterapkan untuk jajarannya.

Kekinian

“Pimpinan wajib memotivasi rekan kerja dan anak buahnya. Tugas pimpinan, dalam hal ini Kepala Madrasah ada tiga. Yang pertama, menciptakan kesejahteraan batin”, katanya.

Jadilah pejabat yang humbel (ramah, rendah hati), tidak marah kebablasan dan tidak emban cinde emban siladan (pilih kasih ). Intinya bagaimana anak buah bekerja dengan aman, nyaman dan ketenangan batin.

“Maka, selaku pimpinan terus menerus mengasah intuisi, sehingga menjadi pejabat yang dapat mnciptakan kedamaian dan ketenangan di lingkungan kantor maupun madrasah. Jangan sampai terdengar ada guru yang tidak betah karena sikap pimpinan.  Rubahlah cara berpikir pimpinan dengan cara kekinian”, ajaknya.

Yang kedua, menciptakan kesejahteraan lahir.  H. Karsono mengajak kepada Kepala Madrasah untuk  memperjuangkan nasib guru kita yang belum sesuai harapan.

“Tolong ditinjau kembali terkait honor, dicarikan solusi bagaimana caranya menaikkan honor. Jangan terpaku hanya kepada BOS ( Bantuan Opersional Sekolah). Upayakan menggandeng donatur dan dikelola oleh Komite”, pintanya.

Yang ketiga, perkuat madrasah  agar ada jaminan masa tua guru Non ASN. Memang berat, namun tugas pimpinan harus selalu mencari dan memberikan  jalan demi kemaslahatan institusi di dalamnya.

Naik Level

Kepala Kantor mohon doa kepada peserta sosialisasi. Pertengahan bulan Desember ini akan diumumkan oleh MenPANRB terkait status Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga. Jika lolos ZI-WBK, maka secara otomatis akan naik level menuju WBBM.

“Kemenag Purbalingga saat ini sedang naik level. Sudah diakui oleh Kemenag Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk berkunjung dalam rangka studi lapangan tentang Pelaksanaan Zona Integritas. Ini  gagasan yang impossible namun diusahakan dengan sungguh-sungguh oleh Tim ZI dan seluruh ASN kita. Keberhasilan ini diharapkan dapat diikuti oleh madrasah-madrasah. Jangan pernah takut untuk mencoba”, tegasnya.

Adapun Kankemenag di Jawa Tengah yang sudah berkunjung untuk stuudi lapangan adalah Kankemenag Kabupaten Boyolali, Kota Semarang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Temanggung.

Bahkan sudah diagendakan pada tanggal 3 Desember dari Kabupaten Sragen. Selanjutnya tanggal 8 Desember, Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng  juga akan datang untuk memberi motivasi serta Direktur Madrasah dan Kabid Madrasah. (sl)

Publisher : Sri Lestari

Translate ยป