Peringati Maulid Nabi SAW, Penyuluh Agama Gelar Silaturahmi dan Bina Mualaf

Mrebet – Dalam rangka menguatkan kecintaan dan pengamalan sunah-sunah Rasulullah Muhammad SAW bagi para mualaf, penyuluh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam Kecamatan Mrebet menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H yang dibingkai dalam acara sillaturahmi dan pembinaan terhadap mualaf se-Kecamatan Mrebet pada Sabtu (30/10/2021) bertempat di aula balai nikah dan manasik KUA Mrebet 1 Kecamatan Mrebet Purbalingga.

Hadir dalam kesempatan tersebut, kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga diwakili ketua Pokjaluh Kabupaten Purbalingga (Khikam Aziz, S. Ag), pengurus Pokjaluh Kabupaten Purbalingga (Juweni, S. Ag), kepala KUA Mrebet 1 (H. Henuzi, S. Sos), kepala KUA Mrebet 2 (Drs. H. Kholidin, M. S. I), Camat Mrebet diwakili staf pemerintahan (Reko Prakoso, S. Pd), ketua MUI Kecamatan Mrebet (K. H. Ja'farudin, S. H), ketua MWC NU (K. H. Ahmad Musodik, S. Pd. I), ketua PC Muhammadiyah (H. Amto Runajah, S. Pd. I) dan kepala Desa Pengalusan (Bambang Khaerudin).

Dalam laporannya, Thaufikurrohman, penyuluh agama Islam KUA Mrebet 2, selaku panitia menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam Kecamatan Mrebet ini dihadiri oleh 45 mualaf yang berasal dari beberapa desa di Kecamatan Mrebet sejumlah 41 orang dan mualaf dari Kecamatan Bojongsari 4 orang. Adapun anggaran dana kegiatan ini berasal dari iuran sukarela penyuluh agama Islam dan KUA Mrebet 1 dan 2 Kecamatan Mrebet.

“Alhamdulillah, kegiatan silaturahmi dan bina mualaf ini sudah terlaksana secara rutin setiap bulannya sejak pertengahan tahun 2018 yang difasilitasi oleh Kepala Desa Pengalusan, karena mualaf terbanyak ada di Desa Pengalusan sejumlah 31 orang yang tersebar di beberapa dusun. Adapun 14 mualaf lainnya berasal dari Desa Binangun, Cipaku, Kradenan, dan ada pula 4 mualaf dari Bojongsari”, demikian sambutan yang disampaikan Yuyu Yuniawati, penyuluh agama fungsional Kecamatan Mrebet sebagai inisiator terbentuknya forum mualaf di Kecamatan Mrebet.

Yuyu menambahkan bahwa kegiatan pembinaan yang telah dilakukan secara rutin setiap bulan bersama penyuluh agama se-Kecamatan Mrebet tentu masih jauh dari optimal. Idealnya para mualaf mendapatkan pembinaan paling tidak minimal sekali dalam setiap pekannya. Karenanya Yuyu beharap adanya sinergitas dari semua pihak, baik dari lembaga pemerintah, ataupun ormas, memiliki visi misi dan semangat yang sama dalam mengentaskan berbagai permasalahan yang dihadapi para mualaf. Tidak hanya memberikan penguatan aqidah Islamiyah dan pengamalan ibadah, namun juga penguatan ekonomi dan masalah lain yang membelit kehidupan para mualaf sebagai refleksi dari pengamalan surat at-Taubah ayat 60.

Dalam sambutannya, camat Mrebet yang diwakili staf pemerintahan, Reko Prakoso, menyampaikan apresiasi dengan terselenggaranya kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh penyuluh agama ini.
“Saat ini kita dituntut untuk bijak dalam menghadapi era arus informasi yang sangat cepat, dan mampu mensikapi adanya berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, dan merusak sendi-sendi toleransi. Dengan silaturahmi seperti ini lah selain akan melahirkan kebahagiaan, juga menjadi sarana mempererat persatuan dan ukhuwah Islamiyah”, demikian Reko mengakhiri sambutannya.

Apresiasi dari terselenggaranya kegiatan ini pun disampaikan oleh Khikam Aziz, ketua Pokjaluh Kabupaten Purbalingga yang mewakili kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Purbalingga. Dalam sambutannya, Khikam menyampaikan bahwa Islam itu ibarat rumah yang terdiri dari ruang-ruang didalamnya. Dan penyuluh agama adalah ruang yang tepat bagi para muallaf. Karenanya tepat jika pembinaan seperti ini dapat dilaksanakan secara intensif dan terprogram agar dapat merubah status mualaf menjadi seorang muslim yang kafah dan istiqomah, tidak selamanya menjadi muallaf. Terbukti banyak muallaf yang menjadi ulama dan da’i kondang.

Syukur Ariyadi, penyuluh agama Islam KUA Mrebet 2, selaku penceramah, menyampaikan bahwa sebagai umat islam kita wajib meneladani Nabi Muhammad SAW dalam semua aspek kehidupan, baik aspek aqidah, ibadah, muamalah, dan akhlak, karena beliau sebagai suri tauladan terbaik yang diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang harus dicontoh adalah Shiddiq (benar), Fathanah (cerdas), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Istiqomah (konsisten). Maka wajib bagi kita sebagai umatnya untuk menumbuhkan rasa cinta dan kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW dengan bershalawat dan mengikuti sunnah-sunnahnya, imbuhnya.

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan untaian do’a yang dipimpin oleh Anas Subhan, penyuluh agama Islam KUA Mrebet 1. Dan di akhir acara para mualaf pun beramah tamah dengan para penyuluh agama dan tamu undangan sambil menikmati hidangan yang telah tersaji.

(Sami’in / Syukur Aryadi, Editor Yuyu Yuniawati)

Publisher : Sri Lestari

Translate ยป