Pentingnya Ilmu Kerumahtanggaan Bagi Calon Pengantin

Purbalingga – Bertempat di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 06 Purbalingga di Kutasari, sebanyak 25 pasang calon pengantin mengikuti Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Angkatan VIII. Plt. Kepala KUA Kutasari, Amin Yusuf menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari dengan menghadirkan 4 orang narasumber.

“Kegiatan Bimwin dilaksanakan Kamis dan Jum'at (06-07/09) dengan menghadirkan 4 orang narasumber. Peserta Bimwin adalah gabungan pasangan calon pengantin dari KUA Kecamatan Padamara dan KUA Kecamatan Kutasari,” jelas Amin.

Ditambahkannya, ke-4 narasumber tersebut adalah H. Karsono, S.Pd.I., M.M. (Kepala Kankemenag Purbalingga), H. Mukhlis Abdillah, S. Ag., M.H. (Kasi Bimas Islam), H. Saroyo, S. Ag. (Kepala KUA Kaligondang) dan Dhiah Farida Aryanti, S.K.M., M. Kes. (Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Kutasari)

Kepala Kankemenag Kabupaten Purbalingga, Karsono dalam materinya menghimbau peserta Bimwin agar  memahami ilmu perkawinan sebagai bekal dalam menjalankan mahligai rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah.

“Pernikahan adalah ibadah yang paling lama dibandingkan ibadah sholat, puasa dan haji. Waktunya sejak ijab qobul hingga Allah memisahkan keduanya. Dalam proses berumah tangga tentu saja akan ada situasi yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Hal demikian disebabkan oleh latar belakang baik karakter, mental, sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan maupun tingkat pemahaman agama masing-masing pasangan,” jelas Karsono.

Karsono menambahkan, diperlukan ilmu untuk memanajemen rumah tangga dalam rangka menjaga ketahanan keluarga.  Juga dibutuhkan keikhlasan masing-masing pihak. Ikhlas menerima kekurangan dan kelebihan pasangan, mengerti dan legowo terhadap posisi atau kedudukan suami maupun istri jika keduanya sama-sama berkarier.

Catin Termuda

Calon pengantin berusia termuda dalam kegiatan tersebut adalah Musriah (17). Remaja kelahiran 29 Juli 2001 ini berasal dari Desa Candiwulan Kecamatan Kutasari. Secara singkat karyawati bulu mata palsu tersebut menjelaskan alasannya mengambil keputusan untuk menikah di usia muda.

“Saya sudah kenal tiga tahun dengan calon suami. Kami menikah karena suka sama suka,” tuturnya.

Calon pengantin laki-laki, Sulasno (29) kepada Humas menyampaikan alasan dan harapannya.

“Calon istri saya cantik dan baik. Saya ingin membangun rumah tangga yang rukun dan tentram,” jawabnya pasti. (sar/ )

Translate ยป