Mutiara Hadits: Saling Mencintai Menurut Ajaran Rasulullah

Teks Hadits

 

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى  اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه. ) رواه البخاري ومسلم(

Terjemah hadits:

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

 

Penjelasan:

Hadits ini merupakan salah satu pokok di antara pokok-pokok agama Islam, yan diwasiatkan Allah dalam firmannya, yang artinya: Berpegang teguhlah kalian kamu semua pada tali agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai. Tidak diragukan lagi bahwa jiwa yang mulia itu suka akan kebaikan dan menjauhi gangguan. Jika hal itu dilakukan maka akan terciptalah keharmonisan dan tertiblah keadaan.

Mencintai saudara kita sebagaimana mencintai diri kita sendiri adalah tanda bukti iman yang sempurna. Yakni saudara seiman, tanpa mengkhususkan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini didasarkan pada firman Allah:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati. (Terjemah Kemenag 2019).

Dan yang dimaksud apa-apa yang disukai seseorang buat dirinya adalah hal-hal yang baik dan berguna, karena orang tidak suka buat dirinya selain dari yang baik-baik. Ketahuilah bahwa kebaikan adalah isim jamik, yang mencakup semua perbuatan taat dan yang mubah, baik yang berkaitan dengan urusan dunia maupun akhirat.

 

Pelajaran  / الفوائد من الحديث:

 

1.  Seorang mu’min dengan mu’min yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.

2.    Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman.

3.  Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

4.     Anjuran untuk menyatukan hati.

 

Penyusun: Rikin

 

Referensi: Kitab Arbain Nawawi dan Majalisus Saniyyah

Translate ยป