MIM Penaruban Peringati Isro Mi’roj dengan Cerita dan Makan Pakai Takir

PURBALINGGA- Momen Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW diperingati MI Muhammadiyah Penaruban dengan khidmat, Selasa (1/3). Tidak dengan mengadakan pengajian namun tausiyah dikemas dalam bentuk cerita yang disampaikan oleh pencerita Kak Jumbo.

Dengan gayanya yang khas, Kak Jumbo menceritakan kisah Isro Mi’roj di tengah-tengah siswa yang duduk lesehan di lapangan madrasah. Anak-anak terhibur dengan apa yang disampaikan Kak Jumbo.

“Menyampaikan materi dengan cara berkisah ini bertujuan agar anak lebih memahami materinya. Bahkan berkisah ini ada perintahnya di dalam Alquran, termasuk kisah Isro Mi’roj yang di dalamnya ada perintah sholat 5 waktu,” kata Jumanto, nama asli Kak Jumbo itu.

Kepala MIM Penaruban Siti Nur Laely mengatakan, kegiatan itu bertujuan agar siswa tahu sejarah Isro Mi’roj. Di dalam kisah itu ada perintah mengerjakan sholat 5 waktu.

“Kami berharap ke depan anak-anak akan menjadi generasi yang hebat bermartabat dengan melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu secara mandiri. Peringatan Isro Mi’roj ini juga bertujuan untuk membentuk karakter anak,” katanya.

Peringatan Isro Mi’roj diawali dengan pembacaan tilawah oleh Ismail Fathurrohman, siswa kelas 3, yang membacakan Surat Al Isro ayat 1-7. Saat pembacaan kalam Ilahi itu suasana terasa khidmat karena seluruh siswa dan guru diam mendengarkan bacaan fasihnya dari awal sampai akhir.

Kemudian dilanjutkan membaca Senandung Asma’ul Husna, shalawat Nabi agar anak-anak mencintai Nabi, meneladani sifatnya dan mendapat syafa’atnya. Kegiatan diakhiri dengan makan bersama memakai takir atau tempat makan terbuat dari daun pisang.

“Takir itu filosofinya adalah nata pikir. Diharapkan anak-anak bisa berpikir cerdas, kreatif dan positif demi masa depan. Sekaligus ini adalah wujud kearifan lokal karena anak-anak makan dengan alas makan dari daun pisang,” katanya.

Penerbit : Sri Lestari

Translate »