Melawan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Purbalingga – Meneladani semangat perjuangan wanita Indonesia, lebih dari 400-an pengunjung  memenuhi kompleks MIM Kembaran Wetan Kecamatan Kaligondang, Purbalingga. Kepala MIM Kembaran Wetan, Hilal Darsono, dalam wawancara di tempat tugasnya, Jumat (27/04) menjelaskan, kehadiran 200-an siswa dan 200-an wali murid serta para guru Bustanul Athfal (BA) se-Kecamatan Kaligondang di komplek madrasahnya, Sabtu (21/04) adalah dalam rangka  turut serta memperjuangkan dan mendukung program pendidikan yang diselenggarakan oleh madrasah ibtidaiyah  (MIM) dan Bustanul Athfal (BA) yang ada di kecamatan Kaligondang.

 “Ada dua kegiatan besar yang kita selenggarakan pada hari itu. Yaitu kegiatan perlombaan dan kegiatan parenting,” ungkapnya.

Kegiatan Smart Parenting diselenggarakan oleh Ikatan Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kecamatan Kaligondang, sedangkan Lomba Kreativitas Anak dan Wali Murid yang meliputi: menggambar, fashion show, dan menari diselenggarakan oleh MIM Kembaran Wetan bekerjasama dengan Paguyuban Wali Murid dan Komite Madrasah. Kedua kegiatan besar tersebut juga mendapat dukungan positif dari Pengurus Daerah Muhammadiyah dan PD  ‘Aisyiyah termasuk Pusat Kegiatan Guru (PKG) MIM Kabupaten Purbalingga. Hadir serta memberikan sambutan atas nama Kantor Kementerian Agama, Pengawas RA/BA-MI Kecamatan Kaligondang, Sri Khusniyati.

Hilal menjelaskan, tema yang diangkat dalam kegiatan parenting tersebut adalah melawan kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak-anak.

“Temanya adalah Dengan Semangat Srikandi Indonesia, Kita Bersatu Melawan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak,” jelasnya.

Pemateri pada kegiatan Smart Parenting, Ustad Mohamad Aminudin,S.Ag. dalam uraiannya menjelaskan, Islam telah mengangkat derajat kaum perempuan semenjak kedatangannya. Sedangkan pencegahan atas terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di antaranya dapat ditempuh melalui 3 hal. Ketiga hal tersebut adalah: memiliki pasangan yang shalih, memiliki anak yang shalih, dan memiliki lingkungan yang Islami.

Melalui upaya bersama para tokoh agama, pemangku kebijakan, pengelola lembaga pendidikan serta para orang tua, ketiga hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin dapat terwujud. Dengan  terwujudnya ketiga hal tersebut, maka kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam rumah tangga maupun di lingkungan sosial akan terhindarkan. (sar/ )

Translate ยป