Purbalingga – Kompetisi Sains Madrasah (KSM) merupakan stimulan bagi peserta didik di madrasah agar termotivasi memacu prestasi dan pengembangan dirinya. Hal tersebut disampaikan Plt. Kasubbag TU H. Sarif Hidayat dalam sambutannya mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga pada kegiatan Penyerahan Trofi Kejuaraan KSM Tingkat Kabupaten Purbalingga yang digelar di Aula Uswatun Khasanah, Senin (22/8/2022).
Sarif Hidayat menjelaskan, manfaat lain dari penyelenggaraan kegiatan KSM adalah untuk menggali potensi peserta didik dalam pengembangan minat dan bakatnya.
“Jika kita perhatikan,perkembangan dunia pendidikan saat ini sudah luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya dengan konsep Sekolah Merdeka guru nantinya lebih berperan sebagai fasilitator dari pada sebagai seorang pengajar. Jadwal pelajaran pun tidak lagi seperti saat ini sebagaimana dipajang di sekolah-sekolah konvensional pada umumnya.
Ia berharap penyelenggaraan kegiatan KSM di waktu-waktu yang akan datang dapat lebih berbobot baik pelaksanaan kegiatan maupun bobot output-nya.
“Semoga para juara yang mendapatkan penghargaan pada hari ini bisa berprestasi di tingkat provinsi, bahkan ke tingkat nasional,” harapnya.
Bersiap
Usai penyerahan trofi dan hadiah uang pembinaan kepada para juara, kegiatan dilanjutkan dengan rapat koordinasi dipimpin Kasi Pendidikan Madrasah H. Sudiono. Dalam sambutan pembekalannya menandaskan agar seluruh Pengurus Komite KSM Kabupaten, Pengurus KKM Kabupaten, para Kepala Madrasah, guru pendamping / pembimbing dapat mempersiapkan calon kontestan KSM tingkat provinsi secara sungguh-sungguh.
“KSM merupakan rutinitas yang harus dilaksanakan. Saya berharap mereka yang menerima penghargaan hari ini bukan karena kebetulan (keberuntungan). Namun sudah melalui ikhtiar yang sungguh-sungguh sehingga pada tingkat selanjutnya nanti dapat kembali meraih prestasi, bahkan bisa maju ke tingkat nasional,” tandasnya.
Ia menambahkan, tahapan selanjutnya menghadapi event tingkat provinsi yang direncanakan akan digelar pada 10 – 11 September 2022 tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab Komite KSM Kabupaten. , bukan lagi tanggung jawab institusi pendidikan asal para juara.
“Ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab madrasah yang siswanya juara. Maka harus saling koordinasi,” pesannya.* (sar)