Purbalingga – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu harapan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan lomba-lomba layanan di tingkat nasional. Hal tersebut diperkuat dengan mundurnya beberapa Kankemenag kabupaten / kota dalam kegiatan serupa. Hal tersebut dikemukakan Kasubbag TU H. Sarif Hidayat saat menjadi Pembina pada kegiatan Apel Pagi di halaman kantor setempat, Senin (8/5/2023).
Sarif menambahkan, dari hasil Rapat Koordinasi Kasubbag TU pada Kankemenag Kabupaten / Kota se- Jawa Tengah yang digelar Rabu -Jumat (3-5/5) di Hotel Persada Bandungan – Semarang selain harapan tersebut juga ada beberapa kabar yang cukup menggembirakan.
“Alhamdulillah di bidang pengelolaan DIPA, akuntabilitas keuangan kantor kita memperoleh penilaian terbaik ke – 7 se-Jawa Tengah. Namun yang piagam penghargaan hanya diberikan kepada peringkat pertama sampai dengan peringkat ketiga,” ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi jajarannya khususnya para pengelola keuangan yaitu fungsional perencana, bendahara, PPK, pengelola kegiatan dan anggaran serta fungsional maupun pelaksana lainnya di bagian keuangan.
Kabar lain yang menggembirakan yaitu diraihnya posisi terbaik ke-3 tingkat Jawa Tengah pada Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara (BMN). Ia pun mengapresiasi kerja keras Pengelola BMN Kankemenag Purbalingga Noor Cahyo Pranowo Edi yang telah melakukan peningkatan pengadministrasian barang-barang milik negara di kantornya.
“Terima kasih atas kerja kerasnya selama ini, meskipun dengan posisi grade yang lebih rendah, panjenengan mampu melakukan pekerjaan pada jabatan dengan grade yang lebih tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun tunjangan yang diterima belum sesuai ia berharap pekerjaan tersebut dapat terus dilakukan dengan semangat dan penuh keikhlasan.
“Semangat terus dalam bekerja, yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah mengingkari proses yang kita kerjakan. Termasuk yang lainnya, Bapak / Ibu yang belum terbawa atau lulus seleksi P3K. Tetap semangat dan yakinlah bahwa setiap usaha kita dicatat oleh Allah, hanya kita tidak tahu kapan balasan tersebut akan diberikan oleh Allah kepada kita,” pesannya.
Menambah semangat dan keyakinan jajarannya Sarif pun menyampaikan kisah inspiratif seorang santri bernama Ahmad yang berguru kepada Kyai Kholil Bangkalan. Menurutnya, meskipun dengan segala kekurangan (kebodohan) yang dimilikinya di bawah bimbingan sang kyai ia memiliki keyakinan yang sangat kuat. Hingga mampu melakukan hal-hal yang secara nalar mustahil dilakukan.* (sar)